Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembatasan Dicabut, Pria dan Wanita 1 Keluarga Boleh Makan Bersama Lagi di Restoran Afghanistan

Kompas.com - 15/05/2022, 19:09 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

HERAT, KOMPAS.com - Restoran di kota Herat, Afghanistan barat, mulai mengizinkan keluarga untuk makan bersama lagi pada Sabtu (14/5/2022), beberapa hari setelah pemiliknya mengatakan bahwa otoritas Taliban menginstruksikan mereka untuk memisahkan pria dan wanita.

Pada Kamis (12/5/2022) beberapa pemilik dan manajer restoran mengatakan, mereka mendapat instruksi lisan dari Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan untuk melarang pria dan wanita makan bersama.

"Pembatasan sekarang sudah dicabut dan restoran dapat mengizinkan keluarga untuk makan bersama lagi," kata Jawad Tawangar manajer restoran di Herat kepada AFP, Sabtu.

Baca juga: Taliban Larang Pria dan Wanita Makan Bersama di Herat Afghanistan, Termasuk Suami Istri

Akan tetapi, Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan membantah mengeluarkan perintah seperti itu di Herat.

"Berita ini tidak berdasar dan salah. Kami sepenuhnya menyangkalnya," kata juru bicara kementerian Mohammad Sadeq Akif Muhajir dikutip dari AFP.

"Perintah seperti itu tidak pernah disahkan. Orang-orang di negara kita bebas pergi bersama keluarga mereka ke restoran mana pun atau berbelanja."

Afganistan adalah negara yang sangat konservatif dan patriarki, tetapi adalah hal biasa melihat pria dan wanita makan bersama di restoran -- khususnya di Herat, kota yang sejak lama dianggap liberal menurut standar Afghanistan.

Namun, sejak Taliban kembali berkuasa tahun lalu, mereka semakin memberlakukan aturan yang memisahkan pria dan wanita, sejalan dengan visi agama mereka yang keras.

Baca juga: Putri Pejabat Taliban Bisa Sekolah, tetapi Remaja Perempuan Afghanistan Lainnya Dilarang

Pembatasan itu sangat keras terhadap perempuan.

Wanita di seluruh Afghanistan dilarang bepergian sendiri, dan gadis remaja dilarang masuk sekolah menengah.

Pekan lalu, pihak berwenang memerintahkan perempuan untuk menutupi diri mereka sepenuhnya di depan umum, termasuk wajah mereka.

Para diplomat dan pakar asing mengatakan bahwa pembatasan ini, terutama yang menargetkan perempuan, berperan dalam menunda komunitas internasional mengakui Pemerintah Taliban.

Baca juga: AS Ancam Taliban jika Tetap Batasi Hak-hak Perempuan Afghanistan

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com