Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Ukraina: Mengapa Rusia Ngotot Merebut Pulau Ular dan Ukraina Gigih Mempertahankannya?

Kompas.com - 14/05/2022, 18:29 WIB
BBC INDONESIA,
Bernadette Aderi Puspaningrum

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rusia mengklaim Ukraina telah berusaha - dan gagal - untuk merebut kembali Pulau Ular, namun Inggris mengatakan pertempuran belum berakhir.

Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina, Pulau Ular mendapat status vital dan hampir mistis dalam perang.

Baca juga: Trump Kritik Pengeluaran Besar AS untuk Bantu Ukraina

Singkapan batuan yang tampaknya tidak istimewa di Laut Hitam itu direbut oleh Rusia dan telah menjadi medan pertempuran yang bernilai strategis.

Rusia mengeklaim Ukraina mengalami kerugian besar dalam upaya yang gagal untuk merebut kembali pulau tersebut, termasuk pasukan khusus, pesawat tempur, helikopter, dan pesawat tak berawak.

Ukraina bersikeras telah membatasi operasinya dengan hanya menyerang fasilitas di pulau dan kapal.

Pertempuran belum berakhir, dan Rusia berulang kali berusaha memperkuat garnisunnya yang terekspos, kata intelijen kementerian pertahanan Inggris.

Pulau Ular atau Zmiinyi berukuran tak sampai satu kilometer persegi, dan tidak ada ular di sana. Meski begitu, tidak diragukan lagi bahwa pulau itu penting untuk mengendalikan Laut Hitam bagian barat.

"Jika pasukan Rusia berhasil menduduki Pulau Ular dan mengatur sistem pertahanan udara jarak jauh mereka, mereka akan mengendalikan laut, darat, dan udara di bagian barat laut Laut Hitam dan di selatan Ukraina," kata pakar militer Ukraina Oleh Zhdanov kepada BBC.

Baca juga: Tentara Rusia Pertama Diadili di Ukraina atas Tuduhan Kejahatan Perang

Helikopter ini meledak beberapa detik setelah tangkapan layar ini diambil di Pulau Ular - baik Rusia maupun Ukraina sama-sama mengeklaim serangan itu.UKRAINIAN GROUND FORCES via BBC INDONESIA Helikopter ini meledak beberapa detik setelah tangkapan layar ini diambil di Pulau Ular - baik Rusia maupun Ukraina sama-sama mengeklaim serangan itu.

Itulah sebabnya kapal laut andalan Rusia, Moskva, berlayar ke sana beberapa jam setelah dimulainya perang, dan menyerukan tentara Ukraina di pulau itu untuk menyerahkan diri.

"Saya sarankan Anda meletakkan senjata dan menyerah demi menghindari pertumpahan darah dan korban yang tidak perlu. Jika tidak, Anda akan dibom," kata seorang perwira Rusia di kapal Moskva ketika itu.

Tentara Ukraina menanggapi dengan tegas "kapal perang Rusia, pergi sana," dalam bahasa yang jauh lebih kasar.

Pulau itu berhasil direbut tetapi beberapa minggu kemudian kapal perang Rusia Moskva tenggelam.

Menurut Inggris, kehilangan Moskva berarti tidak ada lagi yang melindungi kapal-kapal pasokan Rusia ke pulau itu. Tapi jika Rusia dapat mengkonsolidasikan posisinya, mereka bisa mendominasi sebagian besar Laut Hitam.

Baca juga: Ukraina Terkini: Barisan Kendaraan Lapis Baja Rusia Hancur Saat Seberangi Sungai Donbass

Ancaman terhadap Ukraina, tetangganya, dan NATO

Kehadiran Rusia yang semakin kuat di Pulau Ular bisa menjadi bencana bagi Ukraina, secara strategis maupun ekonomi.

Ukraina sudah dengan terpaksa menutup pelabuhannya di Odessa, artinya ekspor biji-bijian penting sementara harus terhenti.

Tetapi Zhdanov khawatir pulau itu juga dapat digunakan sebagai garis depan kedua.

"Jika Rusia berhasil memasang sistem pertahanan udara jarak jauh, maka mereka akan dapat mempertahankan skuadron mereka, yang dapat mencapai garis pantai Ukraina."

Kondisi itu juga akan memberi pasukan Rusia kesempatan untuk masuk ke Transnistria, wilayah Moldova yang memisahkan diri di bawah kendali Rusia yang terletak di sebelah Ukraina dan tidak jauh dari Odessa.

Selain itu, Pulau Ular hanya berjarak 45 km dari pantai Rumania, yang merupakan anggota aliansi militer negara-negara Barat, NATO.

Analis angkatan laut Inggris Jonathan Bentham meyakini peletakan sistem rudal udara S-400 Rusia di pulau itu akan "mengubah situasi".

Baca juga: Kali Pertama Sejak Invasi di Ukraina, Menhan AS Berbicara dengan Menhan Rusia

Jika Rusia mampu mengerahkan sistem rudal, Odessa tidak hanya akan berada di bawah ancaman, tetapi sisi selatan wilayah NATO juga ikut terancam, demikian peringatan sejarawan Rumania Dorin Dobrincu.

"Ini sangat penting bagi pemerintah dan rakyat Rumania dan juga untuk seluruh aliansi. Rusia akan memiliki kapasitas untuk menghancurkan kota-kota dan kemampuan militer di timur wilayah kami."

NATO memperkuat perbatasan Rumania sejak awal perang, mengirim pasukan Belgia dan Perancis.

Tetapi ada risiko ekonomi utama juga untuk Rumania. Pulau Ular terletak dekat dengan mulut Sungai Danube, yang mengukir perbatasan Rumania dengan Ukraina.

Pelabuhan Rumania di Laut Hitam, Constanta, tidak begitu jauh dari selatan dan telah menampung kapal-kapal kontainer yang tidak lagi dapat berlayar ke Odessa.

Analis militer-politik Rusia, Alexander Mikhailov mengatakan pasukan di Pulau Ular bisa berada dalam posisi untuk mengendalikan lalu lintas di barat laut Laut Hitam dan delta Sungai Danube - pintu gerbang Eropa tenggara.

"Jika ada pangkalan militer atau infrastruktur militer, akan mungkin untuk menghalangi kapal yang hendak masuk dan keluar sungai," katanya kepada media Rusia.

Pulau Ular hanya berjarak 45 km dari pantai Rumania, yang merupakan anggota aliansi militer negara-negara Barat, NATO.via BBC INDONESIA Pulau Ular hanya berjarak 45 km dari pantai Rumania, yang merupakan anggota aliansi militer negara-negara Barat, NATO.

Baca juga: Jokowi: Hentikan Perang di Ukraina Sekarang Juga!

Lembaga Euro-Atlantic Resilience Centre di Rumania meyakini Rusia dapat memutuskan untuk mencaplok pulau itu dan mengendalikan sebanyak mungkin rute logistik di Laut Hitam menuju Bosphorus di Turki.

Secara historis, Pulau Ular adalah wilayah Rumania sampai diserahkan pada 1948 ke Uni Soviet, yang menggunakannya sebagai pangkalan radar.

Ketika Rumania berada di bawah pengaruh Soviet sampai 1989, Bukares menerima pengaturan tersebut.

Setelah komunisme jatuh, Ukraina mengambil alih dan akhirnya pada 2009 Mahkamah Internasional menyusun batas teritorial pulau tersebut, memberi Rumania hampir 80 persen landas kontinen Laut Hitam di dekat pulau itu, dan Ukraina sisanya.

Pulau Ular tidak hanya berguna secara strategis, karena bagian dari Laut Hitam ini kaya akan sumber daya hidrokarbon - sehingga keputusan Den Haag mengatur bahwa kedua negara itu memiliki cadangan minyak bumi dan gas.

Pulau Ular mungkin tampak seperti gumpalan batu kecil yang tidak begitu berharga, tetapi keberadaannya termasuk vital dalam perang ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com