Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekarang Baru Operasi Militer, Ini yang Mungkin Terjadi jika Putin Nyatakan Perang secara Resmi di Ukraina

Kompas.com - 07/05/2022, 09:15 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Mobilisasi tidak hanya berlaku bagi warga yang diminta bergabung dengan militer. Mobilisasi juga berlaku bagi pemerintah, industri dan seluruh perekonomian.

Namun yang utama, angkatan bersenjata lah yang menambah cadangannya. Cadangan ini terdiri dari warga dan sumber daya yang dikerahkan.

Baca juga: Perusahaan Rusia Kembali Alirkan Gas ke Polandia meski Putin Perintahkan Pemblokiran

Pasukan cadangan

Kelompok pertama yang paling siap untuk mobilisasi adalah pasukan cadangan yang menandatangani kontrak khusus dengan negara. Kelompok kedua terdiri dari pasukan cadangan lain yang telah melaksanakan wajib militer nasional.

Sebagian dari mereka yang dipanggil dalam rangka mobilisasi dapat diberi jaminan bahwa mereka tidak akan kehilangan pekerjaan. Jaminan ini dimaksudkan agar pabrik-pabrik dan organ pemerintah tetap beroperasi.

Menyatakan perang dan mobilisasi dapat mengatasi setidaknya dua masalah, yang menurut banyak ahli, Rusia kesulitan menyelesaikannya. Kekurangan personel dalam perang dan penolakan dari tentara untuk pergi dan berperang di medan perang Ukraina.

Kemajuan 'lamban dan tak merata'

Pada saat ini, para pengamat mengatakan serangan Rusia terhadap Ukraina berjalan agak lamban.

Seorang pejabat pertahanan AS yang namanya tidak disebutkan mengatakan pasukan Rusia mencapai sedikit kemajuan di kota-kota timur Ukraina, seperti Izum dan Popasna, tetapi kemajuan itu "lamban dan tidak merata".

Pentagon juga mengatakan pasukan Rusia jelas-jelas menghindari risiko dan berusaha mencegah korban di kalangan tentaranya baik di udara maupun darat.

Baca juga: Kremlin: Belum Ada Keputusan Putin Akan Terbang ke Bali atau Ikut secara Daring KTT G20

Rekrutmen

Sejumlah pejabat Inggris dan AS mengatakan Rusia mengerahkan hampir dua pertiga kekuatan perang daratnya ke Ukraina.

Tanda-tanda tidak langsung yang menunjukkan militer Rusia memerlukan lebih banyak personel dapat dilihat dari upaya Kementerian Pertahanan Rusia untuk merekrut tentara kontrakan sejak awal Maret, dengan menggunakan situs pencarian kerja sipil Headhunter dan SuperJob.

Igor Strelkov

Di media sosial, ramai dibicarakan tentang kemungkinan penerapan hukum darurat dan mobilisasi.

Banyak ahli militer dan bloger mendukung langkah itu. Salah seorang pendukung paling getol adalah Igor Strelkov (nama aslinya Ghirkin), yang dikenal atas peran aktifnya dalam perang di Donbass pada 2014.

Mereka yang mendukung mobilisasi yakin Rusia tidak akan menang perang melawan Ukraina jika tidak menambah jumlah pasukannya berlipat-lipat.

Baca juga: Media Rusia: Ukraina Rencanakan Serangan Balasan pada Akhir Juni

Ekonomi

Hukum darurat perang bisa berdampak serius terhadap ekonomi Rusia.

Ada pasal terpisah tentang organisasi di dalam undang-undang yang mengatur hukum darurat perang.

Sebagai contoh, perusahaan diwajibkan menyedikan fasilitas mereka untuk kepentingan pertahanan. Pemerintah diharuskan membayar harga properti itu.

Berdasarkan undang-undang itu, warga negara dapat dikerahkan untuk bekerja untuk menyuplai militer.

Pasal 8 UU tentang hukum darurat perang memungkinkan pemberlakuan hampir semua langkah yang bisa berdampak pada kegiatan ekonomi.

Jika perang dideklarasikan secara resmi semakin banyak aspek kehidupan di Rusia bisa berubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com