Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blinken: AS Bertekad Perkuat Kebebasan Pers, Termasuk Beri Bantuan Media Independen

Kompas.com - 04/05/2022, 21:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyampaikan sejumlah poin penting pada Hari Kebebasan Pers Sedunia 2022 yang diperingati tiap 3 Mei.

Pidato diutarakan dalam Pengarahan Pers Foreign Press Center (FPC).

Dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, menurut Blinken, pers yang independen dan dinamis adalah landasan untuk demokrasi yang sehat.

"Intinya terdapat gagasan bahwa informasi adalah milik publik, dan seringkali kita memercayai pers untuk menyediakan informasi itu," ujarnya.

Baca juga: Hari Pers Nasional 2022, Dubes Ukraina Beri Selamat untuk Jurnalis Indonesia

"Hal tersebut yang membantu masyarakat memahami peristiwa, maupun kekuatan yang membentuk hidup mereka, memungkinkan masyarakat terlibat dalam bidang politik dan sipil," tambahnya.

Pers yang bebas juga disebut Blinken jadi salah satu alat paling efektif untuk memajukan hak asasi manusia.

"Situasi ketika pelaksanaan kebebasan berekspresi, termasuk kebebasan pers, menghadapi ancaman besar harus dihadapi," ujar Blinken.

Baca juga: Wartawan Pendamping Anthony Blinken dalam Kunjungan Asia Tenggara Positif Covid-19

Pemerintah AS, menurut Blinken, sudah mengambil berbagai tindakan untuk melawan penindasan dan memperkuat kebebasan pers.

Ini termasuk mengambil langkah-langkah mendesak untuk membantu melindungi para jurnalis di wilayah konflik.

"Di Ukraina, misalnya, kami membekali jurnalis dengan jaket antipeluru, kotak P3K, dan telepon satelit. Kami mendirikan pusat pers di Lviv untuk membantu media lokal dan nasional Ukraina agar tetap dapat beroperasi," ujarnya.

Baca juga: Dokumen Tolak Putusan Aborsi Legal Bocor, Aktivis Pro-Aborsi AS Turun ke Jalan

AS juga mengeklaim sudah mengangkat profil kasus jurnalis yang menjadi sasaran karena pekerjaannya melalui setiap platform dan keterlibatan diplomatik.

"Kami menggalang koalisi dengan negara-negara yang lebih luas untuk mendukung upaya ini, seperti Media Freedom Coalition," ujar Blinken.

"Ini adalah kelompok yang terdiri lebih dari 50 negara dengan komitmen terhadap kebebasan pers dan keselamatan jurnalis. Misalnya, ketika kami mengkritik Beijing karena membungkam media independen di Hong Kong, kami melakukannya bersama dengan negara-negara lain dari setiap bagian di dunia," tambahnya.

Baca juga: Tak Diumumkan, Ketua DPR AS Tiba-tiba Kunjungi Ukraina, Temui Zelensky

Blinken juga menyebut AS bersedia membantu media independen yang menghadapi bahaya finansial.

"Kami memberikan bantuan keuangan langsung ke media yang menghadapi risiko," ujarnya.

"Kami bekerja sama dengan kelompok bisnis dan sektor swasta untuk membantu mereka menjadi lebih berkelanjutan secara finansial."

Baca juga: Pasukan AS Umumkan Latih Tentara Ukraina di Jerman

"Pada saat yang sama, kami memberikan bantuan keuangan untuk para reporter dan lembaga berita yang secara tidak adil menjadi sasaran litigasi akibat berita kritis yang mereka tulis," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com