Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suasana Idul Fitri di China, Lebaran dalam Kungkungan Sepi

Kompas.com - 04/05/2022, 18:40 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber Antara

Pada saat itu, pinggiran wilayah Kota Beijing diguyur hujan salju lokal tipis-tipis.

Cuaca di China bagaikan roller coaster seperti pernah digambarkan seorang warga yang berpindah-pindah tempat tinggal di wilayah timur laut, utara, dan barat mengenai betapa cepatnya perubahan temperatur udara itu.

"Kok kuat ga pakai jaket?" ucap seorang anggota staf KBRI Beijing, yang secara kebetulan sama-sama turun dari subway Line 10 di Stasiun Nongye Zhanlan Guan.

Dalam perjalanan beberapa meter dari stasiun ke KBRI Beijing untuk melaksanakan shalat Idul Fitri pada Selasa (3/5/2022) pagi itu, dia mengenakan jaket agak tebal. Dia juga terus mengamati telepon selularnya untuk melihat data perkembangan cuaca terkini.

"Oh iya, sih, nanti siang sudah mulai panas lagi," tuturnya, mengoreksi pertanyaan yang beberapa menit sebelumnya dia ajukan kepada penulis.

Baca juga: Konjen RI Sydney Ajak Ribuan Jemaah Shalat Idul Fitri 2022 Doakan Perang dan Konflik di Dunia Segera Reda

Terkekang Pandemi

Suasana Kota Beijing pada Selasa pagi itu sangat lengang, kereta subway Line 10 juga sepi penumpang, padahal jalur ini paling sibuk dibandingkan dengan jalur lainnya yang sama-sama melintasi wilayah Distrik Chaoyang.

Dalam sepuluh hari terakhir, Distrik Chaoyang dikategorikan sebagai wilayah berisiko tinggi setelah ditemukan klaster baru Covid-19 di satu sekolahan.

Per 1 Mei 2022, otoritas Beijing menetapkan larangan makan dan minum di restoran atau kafe di seluruh wilayah Distrik Chaoyang.

Spontan, restoran dan kafe yang bertebaran di kawasan perbelanjaan internasional Sanlitun sepi pengunjung. Padahal, sedang berlangsung musim liburan Hari Buruh yang ditetapkan pada 29 April hingga 4 Mei 2022.

Makanan dan minuman harus dibawa pulang (dabao), demikian isi maklumat yang dikeluarkan otoritas kesehatan Kota Beijing pada 30 April 2022.

Baca juga: Untuk Kali Pertama Sejak Pandemi, Raja Salman Shalat Idul Fitri Langsung di Masjidil Haram...

Maklumat terbaru itu juga mewajibkan seluruh warga yang tinggal di Distrik Chaoyang untuk melakukan tes PCR setiap dua hari sekali.

Maklumat termutakhir itu sekaligus merevisi aturan wajib tes sebelumnya yang setiap pekan dua kali selain larangan bepergian ke luar kota selama musim liburan Hari Buruh.

Hasil tes PCR negatif sangat penting bagi warga Distrik Chaoyang tanpa terkecuali karena sebagai prasyarat wajib untuk memasuki pusat perbelanjaan, pasar, kantor pelayanan pemerintahan, dan fasilitas publik lainnya.

Aturan ini juga mengikat terhadap warga negara Indonesia, meskipun mereka berkegiatan di dalam premis diplomatiknya sendiri.

Nah, inilah yang terjadi pada saat Shalat Idul Fitri tahun ini yang digelar di halaman samping KBRI Beijing dengan jumlah jamaah terbatas.

Baca juga: Mesir Bebaskan Tiga Jurnalis dan Sejumlah Aktivis Jelang Idul Fitri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com