Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Justru Tuding Polandia Diam-diam Akan Rebut Kendali Sebagian Wilayah Ukraina

Kompas.com - 29/04/2022, 10:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Intelijen Asing (SVR) Rusia, Sergey Naryshkin, menuding Polandia dan Amerika Serikat (AS) sedang bekerjasama mengerjakan rencana agar Warsawa mendapatkan kembali kendali atas wilayah Ukraina yang dianggap Warsawa sebagai "milik historisnya".

Berdasarkan informasi yang dia perolehnya, Naryshkin menyatakan, tahap pertama dari upaya “penyatuan kembali” ini akan menerjunkan pasukan penjaga perdamaian Polandia ke Ukraina barat dengan dalih perlindungan dari agresi Rusia.

“Rincian operasi itu sekarang sedang dibahas antara Polandia dan pemerintah AS,” kata Naryshkin dalam sebuah pernyataan pada Kamis (28/4/2022), sebagaimana dilansir dari Russia Today (RT).

Baca juga: 4 Syarat yang Diminta Rusia dari Ukraina jika Ingin Invasi Dihentikan Segera

Dia menuding bahwa operasi itu dirancang untuk dilaksanakan tanpa mandat NATO, dan hanya negara-negara sukarela yang ambil bagian.

“Warsawa sejauh ini tidak dapat menemukan negara lain untuk bergabung,” klaim Naryshkin.

“Tetapi pihak berwenang Polandia tidak peduli dengan hal ini, karena mereka ingin meminimalkan jumlah saksi yang tidak perlu atas tindakan mereka,” tambah dia.

Naryshkin menyebut, terlepas dari tujuan Polandia yang dinyatakan secara terbuka untuk melawan Moskwa, pasukan negara tersebut akan dikerahkan di beberapa bagian Ukraina di mana mereka hampir tidak memiliki kesempatan untuk melibatkan pasukan Rusia.

Diberitakan RT, menurut data Rusia, “tujuan taktis” sebenarnya dari manuver Polandia adalah ingin merebut kembali kendali fasilitas strategis dari Garda Nasional Ukraina.

Dijelaskan lebih lanjut, bahwa Badan intelijen Polandia tampaknya sedang mencari anggota elite Kyiv yang “dapat diandalkan”, yang bersedia membentuk penyeimbang pro-Warsawa dan nasionalis Ukraina.

Baca juga: Rusia Dituding Serang Kyiv dengan Dua Rudal, 10 Orang Terluka

Naryshkin menyampaikan, Pemerintah Polandia berasumsi memperkuat kekuatannya di Ukraina barat, dengan kemungkinan besar, akan menyebabkan perpecahan negara.

Dalam hal ini, kata dia, kontrol atas wilayah di mana pasukan penjaga perdamaian akan ditempatkan akan tetap berada di tangan Polandia.

Sisa-sisa ekses Perang Dunia I

Naryshkin menuding, rencana tersebut tampaknya merupakan upaya untuk mengulangi kesepakatan bersejarah yang dibuat setelah Perang Dunia I dan negara-negara sekutu atau barat menerima hak Polandia untuk menduduki. 

Jika operasi awal itu berhasil, selanjutnya daerah-daerah itu akan dimasukkan ke dalam negara Polandia.

Perbatasan barat Ukraina terakhir digambar ulang setelah Perang Dunia II ketika Polandia setuju berpisah dengan wilayah Galicia Timur dan sebagian besar Volhynia, yang dimasukkan ke dalam Republik Sosialis Soviet Ukraina.

Baca juga: Rusia Peringatkan Barat: Jangan Uji Kesabaran Kami

Warsawa diberi kompensasi dengan tanah yang sebelumnya menjadi bagian dari Jerman, terutama mendapatkan kota pelabuhan Gdansk (Danzig).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com