Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Setelah 12 Tahun Tragedi Smolensk yang Tewaskan Presiden Polandia...

Kompas.com - 13/04/2022, 14:10 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BAHAN peledak di dalam pesawat diduga menjadi penyebab kecelakaan pesawat terbang Tupolev-154 yang jatuh di Smolensk, kawasan barat Rusia, pada Sabtu (10/4/2010).

Ini adalah temuan baru atas kecelakaan pada 12 tahun silam yang menewaskan Presiden Polandia Lech Kaczynski dan 95 orang lain. Turut menjadi korban dalam tragedi itu adalah Ibu Negara Maria Kaczynska dan 88 pejabat elite Polandia. 

Seperti diberitakan harian Kompas edisi Minggu (11/4/2010), petinggi yang tewas dalam kecelakaan tersebut kebanyakan adalah pejabat militer. Namun, tragedi ini menewaskan pula Gubernur Bank Sentral Polandia dan mantan Presiden Polandia dalam pengasingan.

ARSIP KOMPAS Tangkap layar berita halaman 1 harian Kompas edisi 11 April 2010, yang memberitakan tragedi Smolensk.

Temuan baru

Temuan soal bahan peledak diungkap Komisi Investigasi Khusus Polandia, Selasa (12/4/2022).

Laporan baru Warsawa menyebutkan temuan jejak bahan peledak di pecahan pesawat dan menduga dua peledak telah dimasukkan ke dalam pesawat selama perbaikan di Rusia.

Perawatan pesawat dilakukan di Samara, yaitu di pabrik Aviakor, yang pada saat itu dimiliki Oleg Deripaska. Oleg adalah oligarki Rusia dan teman Vladimir Putin yang waktu itu adalah Perdana Menteri Rusia.

Meski demikian, seperti dikutip AFP, laporan tersebut menggunakan kata "kemungkinan" soal penanaman bahan peledak di pesawat.

Walaupun menyatakan bahwa Presiden Polandia diduga menjadi sasaran karena politik anti-Rusia, laporan itu tidak menggunakan kata pembunuhan untuk kecelakaan tersebut.

Dua hari sebelumnya, saudara kembar Lech Kaczynski yang kini memimpin partai berkuasa Polandia, Jaroslaw Kaczynski, lebih dulu menyinggung keberadaan temuan baru tentang penyebab kecelakaan tersebut. 

Rombongan petinggi yang menumpang pesawat kepresidenan bersama Lech Kaczynski itu sedang dalam perjalananan ke Smolensk ketika kecelakaan terjadi. Mereka hendak menghadiri upacara yang menandai pembunuhan ribuan orang Polandia oleh polisi rahasia Soviet di Katyn pada 1940.

Penyebab kecelakaan telah menjadi bahan perdebatan sengit yang bahkan memecah Polandia sejak saat itu. Sebagian kalangan percaya tragedi itu bukanlah kecelakaan alias disengaja, sebagian yang lain menolak teori konspirasi di balik tragedi tersebut. 

"Penyebab sebenarnya dari malapetaka Smolensk adalah dua ledakan di fase terakhir penerbangan," kata Komisi tersebut dalam laporan di situsnya, Selasa, yang juga menyatakan temuan bahan peledak telah ditanam di dalam pesawat.

Tim penyelamat Rusia (kanan), Minggu (11/4/2010), memeriksa puing-puing pesawat Tupolev Tu-154 milik Polandia yang jatuh pada Sabtu (10/4/2010) di dekat Bandara Smolensk, Rusia. Tragedi pesawat yang menewaskan Presiden Polandia ini berpotensi mengubah peta politik Rusia-Polandia, termasuk dalam relasi Timur-Barat yang lebih luas di Eropa, menurut para pakarnya. AFP/NATALIA KOLESNIKOVA Tim penyelamat Rusia (kanan), Minggu (11/4/2010), memeriksa puing-puing pesawat Tupolev Tu-154 milik Polandia yang jatuh pada Sabtu (10/4/2010) di dekat Bandara Smolensk, Rusia. Tragedi pesawat yang menewaskan Presiden Polandia ini berpotensi mengubah peta politik Rusia-Polandia, termasuk dalam relasi Timur-Barat yang lebih luas di Eropa, menurut para pakarnya.

Partai berkuasa di Polandia, Prawo i Sprawiedliwo?? (PiS), menuduh tragedi itu bukanlah kecelakaan. Ini berbeda dengan laporan awal yang menyalahkan cuaca buruk serta kesalahan oleh pilot Polandia dan pengontrol lalu lintas udara Rusia.

Penyelidikan resmi setelah kecelakaan itu digelar di bawah pemerintahan liberal Donald Tusk, saingan berat Jaroslaw Kaczynski. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com