Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Kirim Tim untuk "Menyelamatkan" Kapal Perang Moskva yang Tenggelam

Kompas.com - 25/04/2022, 20:03 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia meluncurkan tim penyelamat untuk menyelidiki puing-puing kapal utama Armada Laut Hitam Rusia Moskva.

Analis angkatan laut intelijen sumber terbuka HI Hutton menegaskan bahwa Kommuna, kapal penyelamat berusia 110 tahun, salah satu kapal perang aktif tertua, akan dikerahkan untuk operasi penyelamatan.

"Kommuna kemungkinan akan membawa kapal yang dapat menyelam dalam," tulis Hutton sebagaimana dilansir The Jerusalem Post pada Minggu (24/4/2022).

Baca juga: Kapal Perang Moskva Tenggelam, Rusia Akui 1 Awak Tewas dan 27 Orang Hilang

Dia menjelaskan bahwa operasi tersebut akan menyelidiki apa yang bisa diselamatkan dari bangkai kapal tersebut.

Bagian yang dapat diselamatkan dapat mencakup tabung rudal, sensor, dan amunisi. Ada juga indikasi bahwa relik dari "Salib Sejati" bisa berada di atas kapal.

Sebelumnya ada desas-desus bahwa Moskva tenggelam dengan senjata nuklir.

Namun, pada Senin (18/4/2022) seorang pejabat senior pertahanan AS mengatakan dalam konferensi pers Pentagon bahwa mereka "tidak memiliki indikasi bahwa ada senjata nuklir di atas kapal Moskva ketika tenggelam."

Adapun menurut Hutton, Moskva kemungkinan terlalu besar untuk pemulihan lambung kapal.

"Kami tidak melihat upaya Rusia untuk mencoba untuk memulihkan Moskva," kata pejabat pertahanan AS.

"Ini adalah kapal penjelajah sekitar 600 kaki. Itu akan menjadi tugas yang sangat besar untuk mencoba membawa kapal itu ke permukaan lagi. Kami tidak melihat indikasi bahwa mereka telah menunjukkan minat untuk melakukan itu."

Baca juga: Gambar Diyakini Kapal Perang Rusia Moskva Beredar, Tunjukkan Kondisi Sebelum Tenggelam

Korban Moskva

Untuk pertama kalinya sejak tenggelamnya Kapal Perang Rusia Moskva, Kementerian Pertahanannya mengakui adanya korban, dengan mengatakan bahwa dari 396 awak, "satu prajurit tewas, 27 anggota awak lainnya hilang" sebagaimana dilansir AFP

"Kami tidak dapat memberi tahu Anda berapa banyak yang selamat atau berapa banyak pelaut yang menjadi korban tenggelamnya kapal itu," kata pejabat pertahanan AS.

"Kami hanya tidak tahu."

Direktorat intelijen Ukraina melaporkan pada Jumat (22/4/2022) bahwa komandan Armada Laut Hitam Laksamana Osipov telah dicopot dari posisinya, dan bahwa wakilnya sedang diselidiki.

Badan intelijen tersebut mengatakan bahwa alasan pemecatan itu adalah kerugian bagi angkatan laut, termasuk Moskwa.

Baca juga: Rusia Bagikan Video Pertama Diklaim Awak yang Selamat dari Kapal Perang Moskva yang Tenggelam Minggu Lalu

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com