Anggota kru tua menghibur si pelaut dan mengatakan bahwa ini hanya paus pembunuh Antartika yang keluar dari air untuk bernapas.
Akan tetapi pelaut muda itu ragu, mengapa paus pembunuh memiliki wajah dan tidak memiliki sirip punggung saat muncul ke permukaan, dan bukankah warna paus pembunuh hitam dan putih?.
Desas-desus tentang munculnya monster laut di Selat Drake pun menyebar dengan cepat di antara anggota kru.
Baca juga: Segitiga Misterius Muncul di Antartika, Diduga UFO Jatuh
Pada 2002 tim ekspedisi Jepang terkepung badai salju di Antartika. Anggota tim harus tinggal di kamp sepanjang hari untuk merekam data yang dikumpulkan.
Saat cuaca semakin larut, angin dan salju kian kencang. Tiba-tiba, orang-orang merasakan getaran hebat dari lapisan es di bawah kaki mereka, seperti sejenis raksasa yang perlahan mendekati.
Anggota tim kemudian melihat keluar kamp melalui jendela, tetapi pemandangan di depan mereka tiba-tiba membuat semua orang merasa ketakutan.
Saksi mengaku melihat sosok yang samar-samar dan besar di kedalaman es dan salju. Obyek itu memiliki anggota badan seperti manusia dan tingginya lebih dari 30 meter.
Monster tersebut sepertinya tertarik dengan cahaya kamp dan perlahan-lahan bergerak menuju kamp. Orang-orang yang ketakutan langsung mematikan semua sumber cahaya.
Dalam kegelapan, makhluk besar itu berputar-putar di sekitar kamp seolah mencari sesuatu. Butuh sepuluh menit penuh sebelum dia perlahan meninggalkan kamp.
Setelah itu banyak peneliti menolak tinggal di kamp karena mereka sangat ketakutan, dan penelitian terpaksa dihentikan.
Baca juga: Misteri 65 Guci Batu Raksasa di Assam dan Praktik Penguburan Manusia Purba
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.