Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kotak Hitam China Eastern Airlines Rusak Parah, Sangat Sedikit Petunjuk Penyebab Jatuhnya Pesawat

Kompas.com - 21/04/2022, 10:04 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - China mengatakan kotak hitam jet Boeing (BA.N) 737-800 yang jatuh bulan lalu rusak parah, sehingga hampir tidak meninggalkan petunjuk untuk menjelaskan jatuhnya pesawat China Eastern Airlines yang menewaskan semua 132 orang di dalamnya.

Penerbangan China Eastern Airlines (600115.SS) MU5735 dari Kunming ke Guangzhou jatuh dari ketinggian jelajah ke pegunungan Guangxi pada 21 Maret, dalam kecelakaan udara fatal pertama di China sejak 2010.

Baca juga: AS Bantu China Unduh Data Perekam Suara Kokpit Pesawat China Eastern yang Jatuh

Meringkas laporan kecelakaan awal, Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) tidak menyertakan informasi apa pun dari perekam suara dan data kokpit, yang telah dikirim ke Washington untuk dianalisis.

"Dua perekam di pesawat rusak parah akibat benturan, dan pekerjaan restorasi dan analisis data masih berlangsung," kata CAAC dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir Reuters pada Kamis (21/4/2022).

CAAC tidak memberikan indikasi fokus penyelidikannya. Sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh campuran faktor teknis dan manusia.

"Ada banyak kesulitan dalam menyelidiki kecelakaan ini, dan saat ini bukti yang tersedia terbatas," Li Yong, wakil direktur kantor keselamatan penerbangan CAAC, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita negara Xinhua.

Tetapi regulator mengesampingkan sejumlah risiko, dengan mengatakan kru memenuhi syarat, jet dirawat dengan baik, cuacanya baik-baik saja dan tidak ada barang berbahaya di dalamnya.

Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Indonesia Tidak Depak Rusia dari KTT G20 | Pesawat China Eastern Airlines Jatuh

Dalam temuan kunci yang potensial, dikatakan sebagian besar puing-puing terkonsentrasi di satu area.

Analis keselamatan mengatakan bahwa hal itu biasanya tidak akan terjadi jika terjadi bencana pecah atau ledakan di udara.

Tetapi dia juga menyorot bagian yang robek untuk diteliti, setelah CAAC mengatakan bagian dari salah satu ujung sayap ditemukan 12 km (8 mil) jauhnya dari lokasi jatuhnya pesawat.

"Dua pertanyaan yang harus Anda perhatikan: apakah bagian yang terlepas menyebabkan pesawat menungkik ke bawah atau posisi jatuh itu yang menyebabkan bagian tersebut meledak," kata Anthony Brickhouse, pakar keselamatan udara di Embry-Riddle Aeronautical University.

Pakar penerbangan China Li Xiaojin mengatakan dengan tidak adanya temuan lain, data dari kotak hitam sangat penting.

"Kotak-kotak ini dirancang untuk menjadi sangat, sangat kuat," kata Brickhouse.

"Saya benar-benar tidak bisa memikirkan kecelakaan dalam sejarah baru-baru ini di mana kami menemukan kotak-kotak itu, tapi kami tidak mendapatkan informasi darinya."

Baca juga: Update: China Mengonfirmasi Penumpang Pesawat China Eastern Meninggal Seluruhnya

Tidak terkait Boeing MAX

737-800 adalah pendahulu 737 MAX, yang tidak melanjutkan layanan komersial di China lebih dari tiga tahun setelah dua kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia.

Tetapi China Eastern Airlines, yang mengandangkan seluruh armadanya yang terdiri dari 223 737-800 pesawat setelah kecelakaan itu, melanjutkan penerbangan komersial itu pada Minggu (17/4/2022).

Maskapai secara efektif mengesampingkan masalah keamanan baru terkait model Boeing sebelumnya dan yang masih paling banyak digunakan.

Seorang pejabat AS mencatat bahwa tidak ada buletin keselamatan atau nasihat lain yang dikeluarkan oleh Boeing setelah kecelakaan itu.

Dalam ringkasannya, CAAC tidak menunjukkan rekomendasi teknis apa pun pada 737-800, yang telah beroperasi sejak 1997 dengan catatan keamanan yang kuat, menurut para ahli.

Jenis itu juga tidak memiliki sistem kokpit seperti Seri MAX yang menjadi pusat krisis sebelumnya.

Saham Boeing ditutup 1,3 persen lebih rendah pada Rabu (20/4/2022). Boeing menolak mengomentari pernyataan CAAC, tetapi mengatakan akan terus mendukung penyelidikan kecelakaan.

Baca juga: Update: Black Box Pesawat China Eastern Ditemukan

Agensi China mengatakan telah menyelesaikan laporan awal dalam batas 30 hari. Laporan semacam itu biasanya dipublikasikan, meskipun tidak ada suatu keharusan menurut aturan global.

China tidak memiliki tradisi menerbitkan laporan kecelakaan yang dapat diakses secara luas, “tetapi pernyataan itu menandai langkah menuju transparansi yang telah membuat penerbangan lebih aman di seluruh dunia,” kata Paul Hayes, direktur keselamatan di Ascend by Cirium yang berbasis di Inggris.

Sebuah laporan akhir mengenai penyebab kecelakaan pesawat bisa memakan waktu dua tahun atau lebih, untuk disusun berdasarkan penyelidikan kecelakaan kompleks sebelumnya, menurut Li dari CAAC kepada Xinhua.

CAAC mengatakan panggilan normal terakhir dari pusat kontrol ke pesawat adalah pada pukul 14.16 waktu setempat, saat pesawat terbang di ketinggian 29.200 kaki, kurang dari enam menit sebelum pesawat menghilang dari radar.

Brickhouse mengatakan tampaknya penerbangan berjalan normal dan komunikasi berjalan normal.

"Dan kemudian tiba-tiba, pesawat tidak berkomunikasi dan saat itulah mulai menungkik turun."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com