Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Indonesian Insight Kompas
Kelindan arsip, data, analisis, dan peristiwa

Arsip Kompas berkelindan dengan olah data, analisis, dan atau peristiwa kenyataan hari ini membangun sebuah cerita. Masa lalu dan masa kini tak pernah benar-benar terputus. Ikhtiar Kompas.com menyongsong masa depan berbekal catatan hingga hari ini, termasuk dari kekayaan Arsip Kompas.

Lingkaran Kekerasan di Kompleks Masjid Al Aqsa dari Masa ke Masa

Kompas.com - 17/04/2022, 00:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pada Kamis (14/4/2022), Israel mengumumkan pemblokiran jalur penyeberangan dari Tepi Barat dan Gaza ke Israel diberlakukan pada Jumat dan Sabtu (16/4/2022), dua hari terakhir Pekan Paskah. Mereka juga tidak menutup kemungkinan pemblokiran berlanjut hingga akhir pekan.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennet yang pekan lalu kehilangan dukungan mayoritas parlemen, telah memberi kebebasan bagi militer Israel untuk mengalahkan teror di Tepi Barat, kawasan yang diduduki Irael sejak Perang Enam Hari pada 1967.

Sejarah perseteruan di kawasan ini sejatinya lebih panjang lagi, terutama sejak keberadaan negara Israel yang secara sistematis memperluas pendudukannya pula. TRT World pada 2017 pernah melansir artikel dan  video yang meringkas sejarah pendudukan Israel di tanah Palestina ini

Kompleks Masjid Al Aqsa adalah lokasi yang sensitif baik bagi umat Islam maupun Yahudi. Orang-orang Yahudi diizinkan mengunjungi kompleks masjid ini tetapi dilarang berdoa di sana karena dikhawatirkan memicu ketegangan dengan jemaah muslim.

Sebagian besar orang Yahudi tidak memasuki kawasan Masjid Al Aqsa karena para rabbi menyatakan bahwa mengunjungi kompleks ini menurut hukum Yahudi adalah terlarang tersebab ketidakmurnian ritual.

Saat ini, situs tersuci bagi orang Yahudi adalah Tembok Barat, yang merupakan reruntuhan kuil kedua umat Yahudi. Meski demikian, kalangan ultra-nasionalis Yahudi yang berkeinginan membangun ulang Kuil Ketiga secara teratur mendatangi lapangan terbuka di kompleks masjid dan kadang terlihat diam-diam berdoa.

Kedatangan orang-orang Yahudi itulah yang sering memunculkan keresahan umat Islam di sana. Mereka khawatir Pemerintah Israel akan mengubah aturan terkait kompleks masjid yang sekarang dalam pengelolaan Yordania bersama Palestina itu.

Baca juga: Kronologi Bentrok Israel dan Palestina di Masjid Al-Aqsa, Terparah sejak 2017

Sampai saat ini, otoritas polisi Israel atas kawasan masjid adalah memantau pengunjung yang masuk melalui Gerbang Mughrabi, satu-satunya pintu masuk bagi non-muslim ke kompleks masjid. Namun, bukan satu kali polisi memasuki kompleks masjid, yang itu makin bikin resah.

Rentetan kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa terjadi dari masa ke masa. Pada 1929, misalnya, bentrok mematikan terjadi selama masa pendudukan Inggris, ketika umat Islam berkumpul untuk mempertahankan situs itu.

Dalam 30 tahun terakhir, kekerasan juga tercatat terjadi berulang kali. Pada 1996, keputusan Israel membuka pintu baru di sebelah barat lapangan terbuka kompleks masjid memicu bentrokan yang menewaskan lebih dari 80 orang dalam tiga hari.

Kunjungan pemimpin oposisi sayap kanan Israel, Ariel Sharon, ke lapangan terbuka di kompleks masjid pada September 2000 tercatat pula sebagai salah satu pemicu utama gerakan intifada gelombang kedua Palestina, yang berlangsung pada kurun 2000-2005. 

Lalu, pada Juli 2017, kompleks Masjid Al Aqsa ditutup untuk sementara waktu, setelah tiga orang Arab Israel melepaskan tembakan ke arah polisi Israel. Dua polisi mati dalam insiden itu, sementara pelaku yang berlindung ke dalam masjid ditembak mati juga oleh aparat yang memburunya.

Catatan konflik di kompleks Masjid Al Aqsa hingga 2017, tayang di harian Kompas edisi 25 Juli 2017.ARSIP KOMPAS Catatan konflik di kompleks Masjid Al Aqsa hingga 2017, tayang di harian Kompas edisi 25 Juli 2017.

Pada Agustus 2019, bentrokan antara polisi Israel dan jemaah di kompleks itu menyebabkan puluhan warga Palestina terluka selama peringatan penting Yahudi dan Muslim. Polisi Israel dan jemaah muslim kembali bentrok pada Ramadhan 2021 dan memicu konflik destruktif selama 11 hari. 

 

Naskah: KOMPAS.com/PALUPI ANNISA AULIANI

Catatan:

Konten harian Kompas yang dikutip di tulisan ini dapat diakses publik melalui layanan Kompas Data.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com