Ini dianggap sebagai sebuah langkah yang dapat membawa Rusia selangkah lebih dekat ke default.
"Rusia harus memilih antara menguras sisa cadangan dolar yang berharga atau pendapatan baru yang masuk, atau default," kata juru bicara Departemen Keuangan kepada AFP.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-37 Serangan Rusia ke Ukraina, Pasukan Moskwa Didesak Mundur dari Kyiv
Uni Eropa mengusulkan larangan impor batubara Rusia dan kapal Rusia memasuki pelabuhan Eropa.
"Rusia melancarkan perang yang kejam dan kejam, juga terhadap penduduk sipil Ukraina. Kita perlu mempertahankan tekanan maksimal pada titik kritis ini," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Putin membalas dengan mengatakan Moskow akan "hati-hati memantau" ekspor makanan ke negara-negara "musuh"
Dia mengutip kelangkaan pangan global untuk perlunya berhati-hati dalam mengekspor ke negara-negara yang jelas-jelas memusuhi Rusia.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-36 Serangan Rusia ke Ukraina, Dukungan ke Putin Naik, Donbass Memanas
Banyak negara di dunia pada Selasa, bersama-sama mengumumkan akan mengusir diplomat Rusia di negara mereka.
Pengusiran terjadi di tengah kemarahan internasional atas pembunuhan di kota Bucha, dekat Kyiv, setelah ratusan mayat ditemukan di kuburan massal atau bergelimpangan di jalan-jalan.
Ini termasuk Italia, Spanyol, Denmark, Swedia, dan Slovenia yang telah mewajibkan para diplomat Rusia kembali negara asalnya.
Pengusiran tersebut dialami oleh hampir 200 orang diplomat dan diwajibkan pulang dalam waktu 48 jam.
Kremlin sendiri menyesali kebijakan negara-negara tersebut yang disebutnya sebagai "langkah picik" yang akan semakin memperumit komunikasi Rusia dengan Eropa.
Dilansir dari Reuters, penduduk Kota Mariupol hanya dapat melarikan diri dari kota yang terkepung dengan berjalan kaki atau dengan mobil pribadi karena upaya untuk mengatur evakuasi massal dengan bus ke bagian Ukraina yang lebih aman telah gagal.
Hal ini dikatakan oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.