RIO DE JANEIRO, KOMPAS.com - Dua hujan deras memicu banjir bandang dan tanah longsor di seluruh negara bagian Rio de Janeiro, Brasil pada Sabtu (2/4/2022), menewaskan sedikitnya 14 orang termasuk delapan anak-anak, dan menyebabkan lima orang hilang.
Hujan deras selama dua hari telah melanda sebagian besar pantai Atlantik di negara bagian tenggara itu.
Baca juga: Sedikitnya 78 Orang Tewas akibat Tanah Longsor dan Banjir Bandang Brasil
Cuaca ekstrem ini adalah yang terbaru dari serangkaian badai mematikan di Brasil yang menurut para ahli diperparah oleh perubahan iklim.
Lebih banyak hujan diperkirakan akan turun di wilayah tersebut dalam beberapa hari mendatang.
Para korban termasuk seorang ibu dan enam anaknya, yang terkubur ketika tanah longsor menyapu rumah mereka, kata para pejabat dilansir dari AFP.
Presiden Jair Bolsonaro mengatakan di Facebook bahwa pemerintah federal telah mengirim pesawat militer untuk membantu upaya penyelamatan. Menteri Tanggap Bencana Nasional Brasil Alexandre Lucas juga telah dikirim ke negara bagian berpenduduk 17,5 juta orang tersebut.
Baca juga: 136 Korban Tewas, 218 Masih Hilang akibat Banjir Bandang dan Longsor Brasil
Insiden baru terjadi enam minggu setelah banjir bandang dan tanah longsor menewaskan 233 orang di kota indah Petropolis, ibukota musim panas abad ke-19 kekaisaran Brasil, juga di negara bagian Rio.
Kali ini, daerah yang paling terpukul termasuk kota wisata Paraty, kota kolonial tepi laut yang terkenal dengan jalanan berbatu yang indah dan rumah-rumah berwarna-warni.
Para pejabat di sana mengatakan tanah longsor di lingkungan Ponta Negra menewaskan seorang ibu dan enam anaknya, usia dua, lima, delapan, 10, 15 dan 17 tahun.
Anak ketujuh diselamatkan hidup-hidup dan dibawa ke rumah sakit, di mana dia dalam kondisi stabil, kata mereka. Empat orang lainnya terluka.
Enam korban lagi, termasuk sedikitnya dua anak-anak, tewas di kota Angra dos Reis, di mana para pejabat menyatakan "waspada maksimum" dan keadaan darurat, setelah tanah longsor menghancurkan lingkungan Monsuaba.
Beberapa orang berhasil diselamatkan hidup-hidup, sementara lima lainnya masih hilang, kata mereka.
Baca juga: Meski Presidennya Enggan, Brasil Pilih Dukung Resolusi PBB yang Menyesalkan Invasi Rusia ke Ukraina
Walikota Fernando Jordao mengatakan pekerja darurat memasang lampu sorot untuk melanjutkan operasi pencarian dan penyelamatan sepanjang malam jika perlu.
"Warga telah bekerja berdampingan dengan kami dalam pencarian. Kami akan terus bekerja keras," katanya dalam konferensi pers.
Di Mesquita, 40 kilometer (25 mil) barat laut kota Rio de Janeiro, seorang pria berusia 38 tahun tersengat listrik saat mencoba membantu orang lain keluar dari banjir, kata pejabat dan laporan media.