Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Umumkan 1.351 Tentaranya Tewas, sedangkan Ukraina 14.000

Kompas.com - 25/03/2022, 22:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Militer Rusia pada Jumat (25/3/2022) memperbarui jumlah personelnya yang tewas di Ukraina menjadi total 1.351 tentara.

Mereka juga mengatakan, telah mengevakuasi lebih dari 400.000 warga sipil dan mengecam pasokan senjata Barat ke Kyiv.

Pada konferensi pers di Moskwa, pejabat militer senior memberikan pembaruan pertama tentang angka kematian Rusia dalam beberapa minggu, dan menambahkan bahwa 3.825 tentara luka-luka.

Baca juga: Kapal Perang Rusia Orsk Meledak di Laut Azov, Hancur Diserang Ukraina

Mikhail Mizintsev pejabat senior Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, 419.736 warga sipil telah dievakuasi ke Rusia dari wilayah separatis Donetsk dan Luhansk di timur, begitu pun seluruh Ukraina.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 88.000 di antaranya adalah anak-anak, tambahnya, sementara 9.000 adalah orang asing.

"Rusia akan terus membuka dan menyediakan koridor kemanusiaan ke segala arah," kata Mizintsev dikutip dari AFP.

Sementara itu, Sergei Rudskoi selaku perwakilan senior Staf Umum Rusia berujar, "Kami menganggap pasokan senjata ke Kyiv oleh negara-negara Barat kesalahan besar."

"Ini memperpanjang konflik, menambah jumlah korban, dan tidak akan bisa memengaruhi hasil operasi," tambah Rudskoi.

Baca juga: 4 Rahasia Sukses Ukraina Menahan Invasi Rusia: Taktik Tabrak Lari hingga Perang Informasi

"Tujuan sebenarnya dari pasokan semacam itu bukan untuk mendukung Ukraina, tetapi untuk menyeretnya ke dalam konflik militer yang berkepanjangan," katanya.

"Beberapa anggota NATO menyarankan untuk menutup langit. Angkatan bersenjata Rusia akan bereaksi."

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berulang kali meminta NATO untuk memberlakukan zona larangan terbang di negaranya.

Rudskoi menyebutkan bahwa Rusia sedang melakukan operasi di seluruh wilayah Ukraina.

Dia juga mengeklaim bahwa Ukraina kehilangan 14.000 tentara dan 16.000 prajurit terluka.

Baca juga: Apa Itu Zona Larangan Terbang dan Kenapa Ditolak NATO di Ukraina

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com