Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Perubahan Iklim, Great Barrier Reef Alami Pemutihan Karang

Kompas.com - 25/03/2022, 14:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

SYDNEY, KOMPAS.com - Great Barrier Reef Australia dilaporkan alami fenomena mass bleaching atau "pemutihan massal".

Dilansir AFP (25/3/2022), otoritas terumbu karang menyebut karang berada di bawah tekanan panas dari laut yang lebih hangat.

Sebuah survei udara menunjukkan pemutihan karang di beberapa terumbu, yang mengonfirmasi peristiwa pemutihan massal keempat sejak 2016.

Baca juga: Polemik Great Barrier Reef, Antara Status Bahaya dan Pemulihan

Karang raksasa itu mengalami hal itu di tengah efek pendinginan dari fenomena cuaca La Nina yang saat ini mempengaruhi iklim Australia.

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim yang mengarah ke perairan yang lebih hangat adalah salah satu pendorong utama pemutihan karang.

Itu terjadi ketika karang mengeluarkan ganggang yang hidup di jaringan mereka, serta mengeringkan warna-warna cerah mereka.

"Meskipun karang yang memutih berada di bawah tekanan, mereka masih dapat pulih jika kondisinya lebih moderat," kata otoritas karang.

Baca juga: UNESCO Serukan Great Barrier Reef Warisan Dunia Dalam Bahaya

"Pola cuaca selama beberapa minggu ke depan tetap kritis dalam menentukan tingkat keseluruhan dan tingkat keparahan pemutihan karang di sana," katanya.

Laporan pemutihan massal muncul empat hari setelah PBB memulai misi pemantauan untuk menilai apakah situs warisan dunia itu dilindungi dari perubahan iklim.

Misi UNESCO adalah untuk menilai apakah pemerintah Australia melakukan tindakan yang cukup untuk mengatasi ancaman terhadap Great Barrier Reef, termasuk perubahan iklim.

Sebelumnya, Komite Warisan Dunia memasukkan karang itu dalam daftar "dalam bahaya" pada Juni 2021.

Baca juga: Jamu Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO

Keputusan Komite Warisan Dunia untuk tidak mencantumkannya lagi pada Juli 2021 mengejutkan banyak orang, mengingat UNESCO telah merekomendasikan daftar tersebut hanya beberapa minggu sebelumnya.

PBB sebelumnya mengancam akan menurunkan peringkat daftar warisan dunia terumbu karang itu pada tahun 2015.

Australia lantas membuat rencana "Terumbu 2050" dan menggelontorkan miliaran dollar untuk perlindungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com