Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balas Sanksi dari Jepang, Rusia Hentikan Perundingan Perjanjian Damai Perang Dunia II

Kompas.com - 22/03/2022, 18:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNA

TOKYO, KOMPAS.com - Rusia menarik diri dari perundingan perjanjian damai dengan Jepang, dan membekukan proyek-proyek ekonomi bersama terkait dengan Kepulauan Kuril yang disengketakan, karena sanksi yang dijatuhkan oleh Tokyo atas invasi Rusia ke Ukraina.

Rusia dan Jepang masih belum secara resmi mengakhiri permusuhan Perang Dunia II.

Keduanya masih bertikaian soal pulau-pulau paling utara Hokkaido Jepang, yang dikenal di Rusia sebagai Kepulauan Kuril dan di Jepang sebagai Wilayah Utara.

Pulau-pulau itu direbut oleh Uni Soviet pada akhir Perang Dunia II.

Baca juga: Video Milisi yang Didukung Rusia Luncurkan Roket Termobarik di Ukraina

Jepang telah memberlakukan sanksi terhadap 76 individu, tujuh bank dan 12 badan lainnya di Rusia. Terbaru pada Jumat (18/3/2022) sanksi termasuk dijatuhkan untuk pejabat pertahanan dan pengekspor senjata milik negara, Rosoboronexport.

“Dalam kondisi saat ini, Rusia tidak bermaksud untuk melanjutkan negosiasi dengan Jepang mengenai perjanjian damai,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan pada Senin (21/3/2022) dilansir dari CNA.

Pernyataan Rusia itu mengutip “posisi Jepang yang tidak bersahabat secara terbuka dan upaya untuk merusak kepentingan negara kami”.

Reaksi keras dari Jepang

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan dia sangat menentang keputusan Rusia, dan menyebutnya "tidak adil" dan "sama sekali tidak dapat diterima".

"Seluruh situasi ini telah diciptakan oleh invasi Rusia ke Ukraina, dan tanggapan Rusia untuk mendorong hal ini ke dalam hubungan Jepang-Rusia sangat tidak adil dan sama sekali tidak dapat diterima," katanya.

Baca juga: Ukraina: Pasukan Rusia Tinggal Punya Persediaan Amunisi dan Makanan 3 Hari

Kishida menambahkan bahwa sikap Jepang dalam mencari perjanjian damai tidak berubah dan memprotes langkah Rusia.

"Jepang harus dengan tegas terus memberikan sanksi kepada Rusia dalam kerja sama dengan seluruh dunia," tambahnya.

Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan Jepang telah mengajukan protes kepada duta besar Rusia di Tokyo.

Jepang pekan lalu juga mengumumkan rencana untuk mencabut status “perdagangan negara yang paling disukai Rusia” dan melarang impor produk tertentu.

Tahun lalu, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Tokyo dan Moskwa menginginkan hubungan baik, dan mengatakan bahwa tidak masuk akal mereka belum mencapai kesepakatan damai.

Rusia juga telah menarik diri dari pembicaraan dengan Jepang tentang proyek bisnis bersama di Kepulauan Kuril, dan mengakhiri perjalanan bebas visa oleh warga Jepang, kata kementerian luar negerinya.

Baca juga: Tentara Rusia Tembaki Pedemo Ukraina Tak Bersenjata di Kherson, Lempari dengan Granat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com