Dia juga menganalisis laporan pelapor yang diklaim ditulis oleh FSB beberapa terakhir di situs web miliknya "Gulagu.ru". Di dalamnya, seorang analis FSB menulis "sekarang mereka (Kremlin) secara metodis menyalahkan kami (FSB). Kami dicerca karena analisa yang kami berikan".
Three independent sources report that the deputy chief of Russia's Rosgvardia (a unit of RU's interior army which has had tremendous losses in Ukraine), Gen. Roman Gavrilov has been detained by FSB. Gavrilov had also previously worked in FSO, Putin's security service.
— Christo Grozev (@christogrozev) March 17, 2022
Sejumlah pejabat pendukung pemerintah telah dicopot dari posisi mereka di tengah serangan Rusia ke Ukraina. Ini termasuk Jenderal Roman Gavrilov, dengan laporan media Rusia terpecah tentang apakah dia dipecat atau mengundurkan diri.
Penyelidik Bellingcat Christo Grozev melaporkan bahwa Gavrilov ditahan juga, mungkin karena "kebocoran (informasi) militer yang menyebabkan hilangnya nyawa."
Baca juga: Tak Mau McDonalds Tutup di Rusia, Pria Ini Merantai Dirinya di Gerai Supaya Tetap Buka
Sementara itu dari Kyiv, Ukraina mengumumkan telah membunuh salah satu komandan paling senior Rusia, yang akan menjadi kematian kelima jenderal dari pasukan Vladimir Putin sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai.
Dilansir dari Newsweek pada Sabtu (19/3/2022), staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan Letnan Jenderal Andrei Mordvichev, Komandan Angkatan Darat Umum ke-8 Distrik Militer Selatan Angkatan Bersenjata Rusia, telah tewas.
Pernyataan itu tidak mengatakan di mana dia meninggal. Tetapi mantan penasihat kandidat presiden Oleksiy Arestovych mengatakan dia terbunuh ketika pasukan Ukraina menyerang sebuah lapangan terbang di Chornobayivka, di wilayah Kherson, menurut laporan Interfax.
Berita itu juga dilaporkan oleh Kyiv Independent dan sejumlah outlet Barat.
Kementerian pertahanan Rusia, yang telah dihubungi Newsweek untuk dimintai komentar, belum mengonfirmasi kematian Mordvichev, sikapnya sesuai dengan penanganan sebagian besar klaim sebelumnya oleh Ukraina tentang kematian beberapa jenderal.
Baca juga: Awak Media Rusia Ramai-ramai Resign, Muak dengan Propaganda di Perang Ukraina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.