Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Kelima Tewas, Pejabat Tinggi Rusia Terpecah, Komandan Intelijen Ditahan

Kompas.com - 20/03/2022, 20:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Dia juga menganalisis laporan pelapor yang diklaim ditulis oleh FSB beberapa terakhir di situs web miliknya "Gulagu.ru"Di dalamnya, seorang analis FSB menulis "sekarang mereka (Kremlin) secara metodis menyalahkan kami (FSB). Kami dicerca karena analisa yang kami berikan".

Sejumlah pejabat pendukung pemerintah telah dicopot dari posisi mereka di tengah serangan Rusia ke Ukraina. Ini termasuk Jenderal Roman Gavrilov, dengan laporan media Rusia terpecah tentang apakah dia dipecat atau mengundurkan diri.

Penyelidik Bellingcat Christo Grozev melaporkan bahwa Gavrilov ditahan juga, mungkin karena "kebocoran (informasi) militer yang menyebabkan hilangnya nyawa."

Baca juga: Tak Mau McDonalds Tutup di Rusia, Pria Ini Merantai Dirinya di Gerai Supaya Tetap Buka

Jendral kelima tewas

Sementara itu dari Kyiv, Ukraina mengumumkan telah membunuh salah satu komandan paling senior Rusia, yang akan menjadi kematian kelima jenderal dari pasukan Vladimir Putin sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai.

Dilansir dari Newsweek pada Sabtu (19/3/2022), staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan Letnan Jenderal Andrei Mordvichev, Komandan Angkatan Darat Umum ke-8 Distrik Militer Selatan Angkatan Bersenjata Rusia, telah tewas.

Pernyataan itu tidak mengatakan di mana dia meninggal. Tetapi mantan penasihat kandidat presiden Oleksiy Arestovych mengatakan dia terbunuh ketika pasukan Ukraina menyerang sebuah lapangan terbang di Chornobayivka, di wilayah Kherson, menurut laporan Interfax.

Berita itu juga dilaporkan oleh Kyiv Independent dan sejumlah outlet Barat.

Kementerian pertahanan Rusia, yang telah dihubungi Newsweek untuk dimintai komentar, belum mengonfirmasi kematian Mordvichev, sikapnya sesuai dengan penanganan sebagian besar klaim sebelumnya oleh Ukraina tentang kematian beberapa jenderal.

Baca juga: Awak Media Rusia Ramai-ramai Resign, Muak dengan Propaganda di Perang Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com