Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marah dan Frustrasi, Putin Disebut Bakal Tingkatkan Serangan ke Ukraina, Ini Alasannya

Kompas.com - 14/03/2022, 21:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pejabat intelijen AS menilai Presiden Rusia Vladimir Putin kemungkinan akan menyebabkan lebih banyak kekerasan dan kehancuran di Ukraina.

Langkah itu dilakukan sebagai proyeksi dari kemarahan dan frustrasi atas kegagalan militernya, yang lebih dari dua minggu menyerang Ukraina. Padahal, dia memperkirakan akan dapat mendominasi hanya dalam dua hari.

Baca juga: Ibu dan Bayinya Meninggal Setelah Dievakuasi dari RS Bersalin Ukraina yang Dibom Rusia

Rusia masih memiliki keunggulan militer yang luar biasa dan dapat membombardir Ukraina selama berminggu-minggu lagi.

Namun, saat seluruh dunia bereaksi terhadap gambar-gambar mengerikan dari perang yang dia mulai, Putin tetap terisolasi dari tekanan domestik oleh apa yang disebut Direktur CIA William Burns sebagai “gelembung propaganda.”

Pola pikir Putin sangat penting untuk dipahami oleh Barat, mengingat banyaknya bantuan militer ke Ukraina, ancaman Putin untuk secara langsung menyerang negara-negara NATO, hingga kemungkinan Pemimpin Rusia itu meraih tombol nuklir.

Pejabat intelijen AS selama dua hari memberikan pernyataan di depan Kongres AS pekan lalu, dan secara terbuka menyuarakan keprihatinan tentang apa yang mungkin dilakukan Putin.

Kekhawatiran itu semakin membentuk diskusi tentang apa yang bersedia dilakukan oleh pembuat kebijakan AS untuk Ukraina.

Baca juga: Roscosmos: Sanksi Rusia Bisa Buat ISS Seberat 500 Ton Jatuh ke Bumi

Lebih dari dua dekade, Putin telah mencapai dominasi total pemerintah dan layanan keamanan Rusia, memerintah dengan lingkaran dalam yang kecil, meminggirkan perbedaan pendapat, dan memenjarakan atau membunuh oposisinya.

Dia telah lama mengkritik pecahnya Uni Soviet, menolak klaim kedaulatan Ukraina, dan memikirkan tentang perang nuklir yang berakhir dengan Rusia sebagai "martir."

Burns mengatakan kepada anggota parlemen AS bahwa dia yakin agresi Putin "’mendidih’ akibat kombinasi keluhan dan ambisi selama bertahun-tahun."

Putin memperkirakan akan merebut Kyiv dalam dua hari, kata Burns. Sebaliknya, militernya telah gagal untuk menguasai kota-kota besar dan telah kehilangan beberapa ribu tentara.

Barat telah memberlakukan sanksi dan tindakan lain yang telah melumpuhkan ekonomi Rusia dan mengurangi standar hidup oligarki dan warga negara biasa.

Sebagian besar mata uang asing yang telah dikumpulkan Rusia sebagai benteng melawan sanksi, kini juga dibekukan di bank-bank di luar negeri.

Baca juga: Ukraina Terkini: Pasukan Rusia Culik 2 Wali Kota di Dniprorudne dan Melitopol

Tak ada akhir perang yang jelas

Burns adalah mantan duta besar AS untuk Moskwa yang telah bertemu dengan Putin berkali-kali. Dia mengatakan kepada anggota parlemen dalam menanggapi pertanyaan tentang kondisi mental presiden Rusia bahwa dia tidak percaya Putin gila.

"Saya pikir Putin marah dan frustrasi sekarang," katanya. “Dia kemungkinan akan menggandakan dan mencoba menggiling militer Ukraina tanpa memperhatikan korban sipil.”

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Atlet Palestina Bakal Diundang ke Olimpiade Paris 2024

Global
Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Rangkuman Hari Ke-793 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Jalur Kereta Api | Risiko Bencana Radiasi Nuklir

Global
Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Hamas Pelajari Proposal Gencatan Senjata Baru dari Israel

Global
Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Rektor Universitas Columbia Dikecam atas Tindakan Keras Polisi pada Pedemo

Global
China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

China Jadi Tuan Rumah Perundingan Persatuan Palestina bagi Hamas-Fatah

Global
Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Mahasiswa Paris Akhiri Demo Perang Gaza Usai Bentrokan di Jalanan

Global
Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Perempuan Ini Bawa 2 Kg Kokain di Rambut Palsunya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com