Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taktik Rusia di Ukraina Mirip dengan Perang Suriah

Kompas.com - 11/03/2022, 19:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

"Rusia mengebom target militer... kemudian infrastruktur kesehatan dan energi untuk membuat warga sipil tidak mungkin hidup dan dan mendorong mereka pergi," ujar Balanche kepada AFP.

"Begitu warga sipil pergi, lebih mudah bagi tentara untuk bergerak maju."

Bulan lalu, Human Rights Watch dan Amnesty International menuduh Rusia menggunakan bom tandan di sebuah rumah sakit dan sekolah di Kharkiv, dengan mengatakan serangan itu bisa termasuk kejahatan perang.

Pada Rabu (9/3/2022), pasukan Rusia dilaporkan mengebom sebuah rumah sakit anak-anak di kota Mariupol, Ukraina, yang menurut Kyiv menewaskan tiga orang,termasuk seorang anak perempuan.

Serangan itu memicu kemarahan internasional dan banyak negara-negara kuat dunia menuduh Rusia melakukan kekejaman.

Medan perang yang berbeda

Strategi lainnya yang mirip adalah Rusia mengumumkan koridor aman untuk memungkinkan warga sipil keluar dari kota-kota Ukraina yang dikepungnya.

Ini adalah strategi yang sudah dicoba dan diuji di Suriah, tetapi terkadang menimbulkan kematian, korban luka-luka, dan penahanan warga sipil yang mencoba melarikan diri dari distrik pemberontak yang terkepung tanpa jaminan internasional, menurut para ahli.

Rusia juga menghadapi medan perang yang berbeda di Ukraina, sehingga perlu mengerahkan armada yang jauh lebih besar dan intervensinya berisiko tinggi.

"Di Suriah, Rusia utamanya mengandalkan kekuatan udara dan unit khusus tertentu untuk memberi saran dan membantu pasukan pro-Assad," kata Nicholas Heras dari Newlines Institute di Washington.

"Sedangkan di Ukraina, Rusia mengerahkan kekuatan tempur (utama)," tambahnya.

Baca juga: Mengenal Koridor Kemanusiaan dalam Situasi Perang

Perbedaan besar lainnya, menurut Heras, menyangkut kemampuan lawan Rusia.

Di Ukraina, Rusia dihadapkan oleh tentara yang dipersenjatai dan didukung oleh negara-negara Barat, kata Heras, yang menunjukkan kemampuan anti-udara dan anti-armornya.

Sementara itu, "Rusia terlibat dalam perang liga kecil di Suriah yang mereka dominasi total," tambahnya.

Menurut Anton Mardasov ahli non-residen di Russian International Affairs Council, Moskwa sekarang memiliki pemahaman yang lebih tajam tentang sistem persenjataannya.

Rusia "memperbaiki banyak kekurangan dari senjata berbasis darat, laut, dan udara presisi tinggi yang diidentifikasi selama penggunaan sistem rudal di Suriah," katanya kepada AFP.

"Di Ukraina, senjata presisi tinggi digunakan cukup aktif dan akurat."

Baca juga: Bom Termobarik, Senjata Rusia Paling Mematikan yang Dibawa ke Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com