"Perusahaan tidak ingin dikaitkan dengan rezim Rusia dan apa yang terjadi di Ukraina. Bisnis Rusia mereka mungkin menguntungkan, tetapi seluruh dunia lebih penting dalam hal risiko reputasi seperti ini,” menurut Chris Weafer, Kepala Eksekutif Perusahaan Konsultan Macro-advisory Limited.
Selain itu, beberapa perusahaan teknologi, yang dibanjiri oleh informasi yang salah, membatasi media yang terkait dengan Kremlin mengunggah di platform mereka.
Sebagai balasan, Facebook dan Twitter, misalnya, diblokir di Rusia setelah menolak menghentikan pengecekan fakta dan pelabelan konten dari organisasi berita milik negara.
Baca juga: Daftar Crazy Rich Rusia yang Kena Sanksi Barat, Roman Abramovich Bagaimana?
Inditex, pemilik delapan merek Spanyol termasuk Zara, Bershka, Stradivarius dan Oysho, menutup semua 502 tokonya di Rusia. Diperkirakan 9.000 karyawan grup akan terdampak.
Raksasa furnitur Swedia Ikea juga menghentikan operasinya di Rusia, setelah
menaungi 17 toko, meskipun perusahaan induknya tetap membuka pusat perbelanjaan Mega.
Raksasa ritel Swedia lainnya, raksasa mode H&M, telah menangguhkan penjualan di Rusia, dan lebih banyak merek kemungkinan akan mengikuti, menurut Maureen Hinton dari konsultan ritel GlobalData. Bohoo sudah melakukannya.
Merek lain seperti Nike hanya mengatakan bahwa mereka saat ini tidak dapat menjamin pengiriman barang ke pelanggan di Rusia.
Rusia adalah pasar ritel Eropa terbesar kelima pada 2021, senilai 337,2 miliar dollar poundsterling (Rp 4,8 kuadriliun). Beberapa merek mungkin tidak ingin merusak pasar mereka, jika ada kesempatan untuk kembali di kemudian hari.
Itulah mengapa banyak perusahaan, termasuk pengecer mewah seperti Burberry dan Channel, hanya mengatakan "menangguhkan" penjualan dan menutup sementara toko daripada menarik sama sekali, kata Chris Weafer.
Baca juga: Lagi, Jenderal Rusia Dilaporkan Tewas di Tangan Pasukan Ukraina
Jaguar Land Rover (JLR), General Motors, Aston Martin dan Rolls-Royce termasuk di antara pembuat mobil yang telah menghentikan pengiriman kendaraan ke Rusia karena konflik. Sementara pabrikan peralatan konstruksi JCB telah menghentikan semua operasi.
Mobil adalah ekspor Inggris terbesar ke Rusia, tetapi masih hanya 1 persen mobil Inggris yang pergi ke Rusia tahun lalu. Jadi setiap keputusan untuk berhenti mengekspor tidak akan terlalu mahal, dan akan dibuat lebih mudah.
“Kekhawatiran yang mengganggu mungkin hanya seperti apakah pembayaran (kredit) akan tiba atau tidak,” kata analis investasi, Russ Mould.
Mengangkut mobil ke Rusia terbukti sulit. Dua perusahaan pengiriman kargo terbesar di dunia, MSC dan Maersk, menangguhkan rute ke dan dari Rusia, kecuali untuk pengiriman makanan, medis dan kemanusiaan.
Sementara beberapa produsen mobil, seperti Volkswagen dan BMW harus menghentikan produksi di beberapa pabrik Eropa, karena kekurangan suku cadang dari Ukraina.
Baca juga: Uni Eropa Siap Lepas Ketergantungan Impor Energi dari Rusia, Ini Opsi Penggantinya
Raksasa pembayaran Visa, Mastercard, American Express dan PayPal menarik diri dari pasar Rusia sebagai protes atas invasi Ukraina.