Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Ibu di Rusia Ketakutan Dengar Kata “Kargo 200”, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 02/03/2022, 12:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Sky News

KIEV, KOMPAS.com – Ribuan tentara Rusia diperkirakan telah tewas karena invasi yang diperintahkan Vladimir Putin ke Ukraina.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengeklaim pada Senin (28/2/2022) malam, ada 5.700 tentara Rusia yang tewas setelah lima hari pertempuran.

Koresponden Sky News di Moskwa, Diana Magnay, mengatakan bahwa kematian itu perlahan-lahan menjadi fakta bagi orang-orang Rusia.

Baca juga: Pasukan Lintas Udara Rusia Mendarat di Kharkiv, Bentrokan Pecah

Magnay mengatakan, para ibu di Rusia merasa ketakutan, sedih, dan putus asa ketika mendengar kata “Kargo 200”.

Apa sebabnya? Sky News melaporkan, Kargo 200 adalah kode militer era Uni Soviet dan pasca-Uni Soviet untuk pengangkutan mayat dari medan perang.

Kode itu menjamur di kalangan warga sipil selama invasi Uni Soviet ke Afghanistan pada 1980-an.

Baca juga: Ibu Kota Ukraina Bersiap Hadapi Serangan Besar Konvoi Militer 60 Km Rusia

Kala itu, ada ribuan tentara Uni Soviet kembali ke rumah dalam kondisi terbaring di dalam peti masti seng.

Pasukan Univ Soviet di Afghanistan juga terdiri atas orang-orang Ukraina. Karena itulah, persaudaraan rakyat antara kedua negara sebenarnya sangat dekat.

Ketika seorang ibu mendapat kata Kargo 200, maka anaknya yang menjadi tentara Rusia yang diterjunkaan ke Ukraina akan kembali di dalam peti mati.

Ukraina telah membuat situs web dan saluran telegram bernama 200rf.com, mengacu pada Kargo 200, sehingga orang-orang Rusia dapat melacak dan mengidentifikasi putra mereka.

Baca juga: Barat Bingung, Rusia Belum Juga Kerahkan Kekuatan Udara Besar-besaran Serang Ukraina

Komite Ibu Prajurit yang dibentuk selama perang Rusia di Chechnya pada 1989 juga berusaha membantu keluarga tentara yang dikirim ke Ukraina.

Banyak dari tentara juga tampaknya tidak tahu sampai saat terakhir bahwa merekalah yang akan dikirim untuk berperang.

Komite Ibu Prajurit dilarang bekerja dengan tentara secara langsung di bawah pembatasan baru. Tetapi, masih ada celah di mana mereka dapat membantu keluarga.

Baca juga: Rangkuman Hari Keenam Serangan Rusia ke Ukraina, Serangan ke Wilayah Sipil Meningkat, Pasukan Rusia dan Separatis Bergabung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com