Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kota Ukraina Bersiap Hadapi Serangan Besar Konvoi Militer 60 Km Rusia

Kompas.com - 02/03/2022, 11:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

KIEV, KOMPAS.com - Ibu Kota Ukraina bersiap untuk serangan besar dari konvoi militer 60 km Rusia, dengan deretan panel beton disusun dalam formasi seperti labirin.

Blok jalan anti-tank, tumpukan karung pasir, dan penghalang improvisasi yang terbuat dari potongan acak dari logam, kayu, ban bekas atau apa pun yang ada di tangan sudah terpasang.

Ada bendera Ukraina berwarna biru dan kuning di berbagai sudut, sebagaimana dilaporkan CNN pada Rabu (3/3/2022).

Baca juga: Presiden Ukraina Ajukan Syarat Baru Sebelum Perundingan Dilanjutkan, Melunak?

Kota ini luar biasa sepi. Banyak orang telah melarikan diri dalam beberapa hari terakhir. Mereka yang tinggal mendekam di tempat perlindungan bom, ruang bawah tanah dan stasiun kereta bawah tanah.

Pos pemeriksaan yang tersebar di sepanjang titik masuk kota diawaki oleh warga sipil Ukraina. Mereka bukan tentara.

Seminggu yang lalu, banyak dari pria ini akan bekerja, atau menikmati waktu luang bersama teman dan keluarga mereka.

Kini, mereka siap mempertahankan ibu kota negaranya.

Seorang pria melintasi bulevar yang sepi selama alarm serangan udara, di Kyiv, Ukraina, Selasa, 1 Maret 2022.AP PHOTO/VADIM GHIRDA Seorang pria melintasi bulevar yang sepi selama alarm serangan udara, di Kyiv, Ukraina, Selasa, 1 Maret 2022.

Baca juga: Rangkuman Hari Keenam Serangan Rusia ke Ukraina, Serangan ke Wilayah Sipil Meningkat, Pasukan Rusia dan Separatis Bergabung

Oleksiy Goncharenko sedang menjaga salah satu pos pemeriksaan di Kiev pada Selasa (1/3/2022), bersenjatakan senapan yang dia ambil minggu lalu setelah menjawab panggilan dari otoritas Ukraina untuk bersiap membela negara.

Saat itu sangat dingin, dan Goncharenko bekerja bergiliran, dengan sukarelawan lain. Ketika tidak berada di pos pemeriksaan, dia mengatakan bahwa dia ada di pangkalan, membantu di mana pun dia bisa.

"Bantuan kemanusiaan, membantu orang untuk menjangkau (lokasi perlindungan), mengatur transportasi, berbagi informasi."

Goncharenko bukan — dan tidak pernah — pasukan militer. Dia adalah anggota Verkhovna Rada, parlemen Ukraina.

"Saya sama sekali bukan tentara profesional, tetapi saya dapat mencoba dan melakukan yang terbaik dan saya akan melakukannya jika pasukan Rusia memasuki Kiev," katanya kepada CNN.

Baca juga: POPULER GLOBAL: Alasan Invasi Rusia ke Ukraina Melambat | Konvoi Militer Besar Menuju Kiev

Sebagian besar pria di pos pemeriksaan tersenyum. Ketika sebuah mobil lewat, mereka menyapa penumpangnya, melambaikan tangan dan mendoakan mereka agar perjalanan mereka aman, ke mana pun mereka pergi.

Seorang pria yang memakai kacamata, topi kamuflase dan sarung tangan wol menunjukkan tanda V cepat dengan jarinya (tanda damai) dan melambai.

Orang-orang di sini berusaha menjaga moral tetap tinggi, meskipun mereka tahu betul bahwa musuh yang mereka hadapi jauh lebih siap persenjataannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com