LONDON, KOMPAS.com - Pemerintah Inggris tidak melihat perubahan besar pada gerak-gerik nuklir Rusia, meskipun Presiden Vladimir Putin menempatkan pasukan strategisnya dalam siaga tinggi.
Klaim tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace pada Senin (28/2/2022).
"Kami sudah melihat posturnya. Tidak ada perubahan signifikan," katanya di radio LBC yang dikutip AFP, seraya menuduh Putin mencoba melenturkan otot karena invasi Rusia ke Ukraina melambat.
Baca juga: Putin Perintahkan Pasukan Nuklir dalam Siaga Tinggi, Sebut Barat Tak Bersahabat
Wallace juga mengatakan dia telah meyakinkan putranya yang berusia 12 tahun, "Tidak, kita tidak akan mengalami perang nuklir."
"Apa yang saya katakan kepadanya adalah, lihat, Presiden Putin saat ini sedang berurusan dengan retorika, dia ingin mengalihkan perhatian dari apa yang salah di Ukraina, dan dia ingin kita semua diingatkan bahwa dia memiliki nuklir."
Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat memiliki penangkal nuklir mereka sendiri.
Wallace menekankan, "Itu membuat kita tetap aman selama beberapa puluh tahun. Ini adalah pencegah menurut definisi dan desain."
Menteri tersebut pun menyebutkan, kemajuan progres invasi Rusia ke Ukraina melambat, dalam wawancara terpisah dengan radio BBC.
"Ada banyak laporan tentang tentara Rusia desersi atau menyerah."
"Karena mereka sama bingungnya dengan siapa pun mengapa mereka terlibat dalam perang dengan orang-orang yang mungkin berhubungan dengan mereka."
Baca juga: Kenapa Nuklir Rusia Siaga Tinggi, Apa Tujuan Putin?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.