KIEV, KOMPAS.com - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy membantah desas-desus bahwa dia telah melarikan diri dari Ukraina dengan mengunggah video diri bersama kabinetnya di Keiv, mengatakan, "Kami di sini. Kami membela Ukraina."
Penduduk ibukota sedang mempersiapkan pasukan Rusia untuk mendorong lebih jauh ke kota, karena bangunan tempat tinggal terkena tembakan pada Jumat (25/2/2022) pagi, dan ada laporan tentang "pertempuran sengit di distrik utara Kiev".
Baca juga: Bertempur Sengit, Ukraina Tangkis Serangan Rusia di Jalan Utama Kiev
Presiden Zelenskyy, dalam videonya yang dia unggah di Twitter, mengumumkan bahwa dia, bersama dengan beberapa anggota tim kabinetnya, termasuk Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal, masih berada di Kiev, meskipun ada rumor dari media Rusia bahwa dia telah melarikan diri.
"Presiden ada di sini," kata Zelenskyy.
"Dan kita di sini. Kita semua di sini membela Kemerdekaan kita, negara kita. Akan terus begitu. Kemuliaan bagi para pembela kita! Kemuliaan bagi Ukraina!"
Pesannya mendapat banyak dukungan, karena orang-orang di Twitter memuji keputusan Zelenskyy untuk tetap tinggal.
"Dia akan berada di tempat orang-orangnya berada, Setiap Saat," kata salah satu pengguna Twitter.
Yang lain menulis, "Kami salut dan mendukung Anda, Pak. Kami mendukung Anda."
??Ukraine’s Zelensky posts a new video of himself and his team outside the presidential administration in Kyiv’s government quarter after rumors in Russian media that he’d fled. “We are here. We are in Kyiv. We are defending Ukraine.” pic.twitter.com/bgHyrsbVFs
— Christopher Miller (@ChristopherJM) February 25, 2022
Baca juga: Tanggapi Perang Rusia vs Ukraina, NATO Kirim 100 Jet Tempur
Lebih banyak pemimpin Ukraina berkumpul untuk mengangkat senjata dan melindungi negara mereka.
Seorang anggota parlemen Ukraina, Oleksiy Honcharenko, mengatakan kepada CNN bahwa dia telah memutuskan untuk tinggal dan melawan juga. Dia bahkan pergi ke markas polisi untuk mengambil senjata.
"Saya bukan tentara profesional sama sekali, tapi saya bisa mencoba dan saya bisa melakukan yang terbaik dan saya akan melakukannya jika pasukan Rusia memasuki Kiev," kata Honcharenko melansir Newsweek pada Jumat (25/2/2022).
Ada laporan lebih lanjut bahwa warga sipil juga berkumpul di kota itu.
Radio Free Europe melaporkan bahwa di jalan-jalan Kiev, orang-orang Ukraina bersenjata dengan pakaian sipil "membawa AK-47 dan, dalam satu kasus, sebuah RPG."
Dan Kementerian Pertahanan Ukraina mengunggah di media sosial, "Kami mendesak warga untuk memberi tahu kami tentang pergerakan pasukan, membuat bom Molotov, dan menetralisir musuh."
Parlemen Ukraina pada Rabu (23/2/2022) memberikan suara untuk menyetujui undang-undang yang memberi warga negara hak untuk memanggul senjata, hanya beberapa jam sebelum serangan Rusia, menurut laporan Reuters.
Pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa mereka khawatir Kiev bisa jatuh di bawah kendali Rusia dalam beberapa hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.