Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mayat yang Bangun Saat Akan Diotopsi, 3 Dokter sampai Bingung

Kompas.com - 20/02/2022, 18:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

ASTURIAS, KOMPAS.com - Pada 7 Januari 2018, seorang tahanan di Spanyol yang dinyatakan meninggal oleh tiga dokter tiba-tiba bangun saat akan diotopsi.

Kejadian ini dialami oleh Gonzalo Montoya Jimenez, narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Pusat berkeamanan tinggi di Asturias, Spanyol. Saat itu ia berusia 29 tahun.

Jimenez ditahan karena perampokan. Ia ditemukan tak sadarkan diri di selnya saat dipanggil pada pagi hari, lalu dipindahkan ke kamar mayat rumah sakit.

Baca juga: Pria India yang Hidup Lagi di Kamar Mayat, Mati Lagi lalu Dikremasi

Kronologi "mayat" Jimenez terbangun

Jimenez mulanya diperiksa oleh dua dokter yang bertugas di penjara, setelah ia ditemukan duduk tak sadarkan diri di kursi selnya tanpa tanda-tanda kekerasan.

Merasa tidak ada tanda-tanda vital, para dokter menyatakan dia meninggal, dan satu jam kemudian seorang dokter forensik memeriksa tubuh Jimenez. Ia setuju dengan evaluasi pertama dan mengeluarkan laporan kematian ketiga.

Baru kemudian di kamar mayat para dokter menyadari ada sesuatu yang salah besar.

Dikutip dari Science Alert pada Jumat (4/2/2022), Jimenez kemudian dimasukkan ruang penyimpanan dingin untuk membantu mengawetkan tubuhnya. Kulitnya ditandai dengan pisau bedah sebagai persiapan untuk otopsi segera.

"Dokter forensik mulai mendengar suara-suara yang datang dari dalam tas. Montoya tidak mati. Justru sebaliknya," lapor media El Espanyol saat itu.

"(Ahli patologi) forensik melanjutkan untuk membuka tas dan menemukan narapidana itu masih hidup."

Jiménez lalu dipindahkan di bawah penjagaan dengan ambulans ke rumah sakit lain, dan akhirnya dilaporkan dalam kondisi stabil.

Akan tetapi, mengenai bagaimana kekacauan itu bisa terjadi, otoritas penjara tidak tahu penyebabnya.

Baca juga: Misteri Kota Orang Mati, Tempat 10.000 Mayat Dikubur bersama Barang-barang Mereka

"Saya tidak bisa mengomentari apa yang terjadi di Institute of Legal Medicine," kata juru bicara Dinas Penjara Spanyol kepada media.

"Tetapi tiga dokter melihat tanda-tanda klinis kematian sehingga saat ini masih belum jelas mengapa hal ini terjadi," lanjutnya.

Sehari sebelum Jimenez ditemukan "mati", dia mengeluh sakit tetapi tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kondisinya.

Para petugas menyebut tubuhnya menunjukkan tanda-tanda sianosis, perubahan warna keunguan pada kulit yang disebabkan oleh sirkulasi buruk atau kurangnya aliran oksigen dalam darah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com