Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Anak Selamatkan Ibunya dari Kremasi Setelah Melihatnya Hidup Lagi

Kompas.com - 28/01/2021, 17:09 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Mail

RESISTENCIA, KOMPAS.com - Seorang anak di Argentina menyelamatkan ibunya beberapa detik sebelum dikremasi, setelah melihatnya hidup lagi.

Si ibu yang berusia 89 tahun awalnya dirujuk ke rumah sakit kota Resistencia, di sebelah timur laut "Negeri Tango".

Baca juga: Sri Lanka Haruskan Semua Korban Covid-19 yang Meninggal Dikremasi, Tak Terkecuali Muslim

Ibu itu dibawa ke rumah sakit pada Sabtu (23/1/2021) setelah mengeluhkan adanya rasa sakit di bagian dada.

Keesokan harinya, dokter memberikan sertifikat kepada putrinya yang berusia 54 tahun, menyatakan ibunya meninggal karena serangan jantung.

Persiapan pemakaman dilakukan, dengan petugas bersiap memasukkan peti mati perempuan itu ke tungku untuk kremasi.

Namun dilansir Daily Mail Rabu 927/1/2021), putri wanita itu menghentikan proses pembakaran saat mengetahui ada tanda kehidupan.

Berdasarkan laporan media Argentina Info Veloz, si anak langsung meminta petugas krematorium berhenti memasukkan ibunya ke ruang pembakaran.

"Saya ingin memberi tahu bahwa Ibu masih hidup. Kami tengah di krematorium saat melihatnya hidup. Jadi, kami ke klinik lagi," ujar dia ke keluarganya.

Si pasien yang tak disebutkan identitasnya tersebut dibawa ke rumah sakit lain, di mana dia dirawat di ruang perawatan intensif.

Adapun rumah sakit yang menerbitkan sertifikat kematian dilaporkan ke polisi, dengan aparat menjanjikan penyelidikan penuh.

Baca juga: Jenazah Diego Maradona Diminta Tak Dikremasi, Ada Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com