Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Terima Kiriman Senapan Mesin dan Peralatan Pengawasan dari Kanada

Kompas.com - 20/02/2022, 09:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

KEIV, KOMPAS.com - Ukraina telah menerima muatan pesawat berupa senapan mesin, peralatan pengintai, dan senapan sebagai bagian dari paket bantuan militer Kanada, kata Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov pada Sabtu (19/2/2022).

Ukraina telah menerima banyak pesawat senjata dan perlengkapan militer dari sekutu NATO, saat negara itu bersiap menghadapi kemungkinan serangan militer oleh Rusia.

"Kami menerima bantuan militer berupa senapan, senapan mesin dengan optical sights, night vision dan perangkat pengawasan & peralatan militer. Terima kasih atas keputusan penting dan tepat waktu ini," tulis Reznikov dalam unggahan di Twitter dilansir dari Reuters.

Baca juga: Belanda Akan Kirim Senapan Sniper ke Ukraina untuk Hadapi Invasi Rusia

Sebelumnya dilaporkan hampir setiap hari, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Resnikov mengunggah gambar-gambar baru di akun Twitter-nya, yang menunjukkan pesawat-pesawat angkut besar yang dijejali dengan peti-peti yang besar.

Isinya adalah senjata dan amunisi yang dikirim terutama dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris ke Ukraina.

Senjata-senjata itu terutama untuk memperkuat sistem pertahanan Ukraina untuk menangkis serangan pasukan Rusia, yang sejak berhari-hari menumpuk di perbatasan dengan persenjataan mutakhir.

Menurut pemerintah Ukraina, negara-negara Barat sudah memberikan bantuan peralatan militer senilai 1,5 miliar dollar AS.

Sebagai bagian dari latihan militer "Blizzard 2022" yang baru saja dimulai, banyak tentara Ukraina yang berlatih langsung di lapangan dengan senjata anti-tank mutakhir yang baru saja diterima.

Beberapa pesawat yang disambut sendiri oleh Menteri Pertahanan Oleksiy Resnikov mengangkut rudal jenis Javelin dan NLAW.

Sejak 2019, AS telah memberi Ukraina sistem peluncur dan rudal Javelin. Informasi tentang jumlah pastinya bervariasi, tetapi ratusan rudal kemungkinan telah dikirim ke Ukraina sejak akhir 2021.

Baca juga: Citra Satelit Ungkap Aktivitas Militer Rusia di Belarus, Crimea, dan Dekat Ukraina

Pemerintah AS juga telah memberikan izin kepada negara-negara Baltik untuk mentransfer rudal Javelin dari persediaan mereka ke Ukraina.

Javelin dianggap sebagai senjata anti-tank paling canggih di dunia, karena dapat menyerang target seperti kendaraan lapis baja atau bunker dari jarak lebih dari 2.000 meter. Javelin juga dapat menghancurkan tank berat dengan serangan atas ke atapnya, di mana perlindungan lapis baja paling sedikit.

Juga rudal Inggris NLAW berfungsi serupa, hanya daya jangkaunya lebih pendek. London baru-baru ini mengirim sekitar 2.000 rudal NLAW ke Ukraina.

Selain itu, persenjataan yang dibutuhkan adalah rudal anti-pesawat yang bisa digunakan oleh satu orang, yang dikenal sebagai Sistem Pertahanan Udara Portabel Man atau MANPADS.

Rudal Stinger buatan AS akan dikirim ke Ukraina dari Lituania dalam beberapa hari mendatang, kata Perdana Menteri Lituania Ingrida Simonyte hari Kamis (10/2/2022) sebagaimana dilansir DW.

Polandia juga memasok Kiev dengan GROM, senjata berpemandu panas serupa Stinger yang dapat menyerang pesawat dari jarak hingga tiga kilometer. Karena tentara Ukraina sendiri sudah memiliki senjata serupa, mereka dengan mudah bisa mengoperasikan GROM dan Stinger.

Baca juga: Situasi Makin Tegang, Kelompok Pemberontak di Ukraina Timur Evakuasi Warga ke Rusia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com