Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Rusia Buka-bukaan soal Perbatasan Ukraina: Serangan ke Rusia hingga Plot AS

Kompas.com - 18/02/2022, 14:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Kompas.com

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva menanggapi berbagai sorotan soal penempatan pasukan Rusia dekat perbatasan dengan Ukraina, termasuk kemungkinan pecahnya perang.

“Ini bukan soal invasi Rusia, serangan informasi ini merupakan upaya untuk mengalihkan perhatian internasional dari apa yang sangat penting dan serius. Ini benar-benar hanya situasi perang virtual palsu antara Rusia dan Ukraina,” ujarnya kepada wartawan secara virtual di Jakarta pada Kamis (17/2/2022).

Baca juga: Komandan Pemberontak Pro-Rusia di Ukraina Timur Galang Kekuatan Veteran

Menurutnya, Rusia memiliki hak untuk memindahkan pasukan ke berbagai wilayah dalam teritorinya, jika itu dibutuhkan mendiskusikan rencana itu pada siapapun. Termasuk untuk mengadakan latihan militer dengan Belarus.

Pasukan itu akan kembali ditarik ke pangkalan setelah operasi tersebut selesai dilakukan.

Kembali mengutip pesan Presiden Vladimir Putin sebelumnya, Rusia mengklaim tidak ingin perang dan jika keputusan bergantung pada Rusia maka tak akan pernah ada perang.

Plot tersembunyi

Vorobieva, sementara itu, menyorot tanggapan negara-negara NATO yang membawa peralatan militer ribuan kilometer jauh dari perbatasan negara mereka, dan memberikan Ukraina dukungan dengan peralatan militer.

Rusia menuding Barat melakukan serangan informasi pada pihaknya untuk mengalihkan perhatian internasional dari apa yang menurut Rusia sangat serius dan penting, yakni ekspansi NATO.

Baca juga: Komandan Pemberontak Pro-Rusia di Ukraina Timur Galang Kekuatan Veteran

Dubes Rusia untuk Indonesia menyorot lima ronde ekspansi NATO dalam periode 1999 hingga 2020, yang mendorong infrastruktur militer mereka semakin dekat dengan wilayah kedaulatan Rusia.

“Ini bukan Rusia yang melakukan ekspansi. Kami tidak mencoba meletakkan misil kami dekat perbatasan AS, tapi NATO yang datang semakin dekat ke perbatasan Rusia,” tegas Vorobieva.

Dia mengaku pihaknya merasa terancam jika Ukraina bergabung dengan NATO. Sebab dengan begitu, rudal nuklir bisa ditempatkan di perbatasan Ukraina dan bisa mencapai Moskwa hanya dalam dua hingga tiga menit.

“Tentu kami khawatir dengan itu (rudal nuklir). Kami tidak mengirim rudal ke perbatasan Kanada atau Meksiko, situasinya justru sebaliknya,” tambahnya.

Dia menerangkan karena kekhawatiran itulah Kementerian Luar Negeri Rusia mengirimkan dua proposal kesepakatan soal jaminan keamanan ke AS dan negara-negara NATO, pada Desember 2021.

Baca juga: Inggris: Putin Dapat Memperpanjang Konflik Ukraina Berbulan-bulan

Pada Januari 26, AS dan NATO membalas proposal Moskwa soal jaminan keamanan. Namun Presiden Putin menilai Washington dan Brussel mengabaikan kekhawatiran Rusia dalam tanggapannya. Ada beberapa poin penting disorot namun merupakan masalah sampingan bagi Rusia.

Sejumlah langkah negosiasi yang dilakukan, termasuk dengan terlibat dalam berbagai pertemuan antar pemimpin negara, menurut Vorobieva menunjukkan komitmen Rusia dalam menempuh jalur diplomasi.

Membalik tuduhan Barat

Lyudmila Vorobieva mengatakan ini bukan pertama kalinya tuduhan tak berdasar disampaikan dari media barat. Dia pun menyinggung soal Irak, yang secara luas pada awal 2000 dituduh memiliki senjata pembunuh massal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com