LONDON, KOMPAS.com - Polisi Inggris telah meluncurkan penyelidikan ke yayasan amal Pangeran Charles atas klaim skandal uang tunai yang melibatkan seorang pengusaha dari Arab Saudi.
“Keputusan itu mengikuti penilaian surat September 2021. Ini terkait dengan laporan media yang menuduh tawaran bantuan dibuat untuk mengamankan kehormatan dan kewarganegaraan bagi warga negara Saudi,” kata Scotland Yard dalam sebuah pernyataan Rabu (16/2/2022), dilansir Al Jazeera.
"Tidak ada penangkapan atau wawancara di bawah kehati-hatian," tambah polisi.
Baca juga: Menyusul Pangeran Charles, Camilla Juga Dinyatakan Positif Covid-19
Kepala Yayasan Pangeran mengundurkan diri tahun lalu setelah penyelidikan internal atas tuduhan tersebut.
Michael Fawcett, kepala eksekutif yayasan tersebut, awalnya setuju untuk menangguhkan tugasnya menyusul pemberitaan surat kabar tentang hubungannya dengan warga negara Saudi.
Pria Saudi yang disebut, taipan Mahfouz Marei Mubarak bin Mahfouz, telah menyumbangkan sejumlah besar uang untuk proyek restorasi yang menarik bagi Charles.
Sementara Fawcett, mantan pelayan Pangeran Wales yang telah dekat dengan pewaris Ratu Elizabeth II selama beberapa dekade, diduga telah mengoordinasikan upaya untuk memberikan kehormatan kerajaan dan bahkan kewarganegaraan Inggris kepada Mahfouz.
Baca juga: Serba-serbi Kohinoor, Mahkota yang Akan Diterima Camilla Saat Pangeran Charles Naik Takhta
Fawcett diduga telah mengoordinasikan upaya untuk memberikan kehormatan kerajaan dan bahkan kewarganegaraan Inggris kepada Mahfouz.
Namun Mahfouz dilaporkan telah membantahnya.
Yayasan Charles, yang membantu para pengangguran kembali bekerja dan memulai usaha kecil, mengatakan pihaknya menanggapi klaim tersebut dengan "sangat serius".
Komisi Amal, yang mendaftarkan dan mengawasi badan amal di Inggris dan Wales, mengatakan pada November 2021 bahwa pihaknya telah membuka penyelidikan resmi atas sumbangan yang diterima yayasan amal Mahfouz yang ditujukan untuk yayasan sang pangeran.
Baca juga: Apa yang Akan Terjadi dengan Pangeran Charles jika Ratu Inggris Meninggal?
Penyelidikan akan memeriksa apakah “sumbangan tertentu yang diterima Yayasan Mahfouz dimaksudkan untuk amal, telah digunakan sesuai dengan niat para donor.
Menurut komisi tersebut, Yayasan Mahfouz didirikan “untuk mempromosikan dan memajukan pendidikan masyarakat di Inggris dalam budaya, sejarah, bahasa, sastra, dan institusi di Timur Tengah”.
Sementara Yayasan Pangeran, didirikan pada tahun 1986. Yayasan tidak diatur Komisi Amal tetapi terdaftar di Regulator Amal Skotlandia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.