Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misi Luar Angkasa Dunia 2021: Kebangkitan China hingga Perlombaan Para Miliarder

Kompas.com - 13/02/2022, 16:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

Kemajuan eksplorasi China 

Selain mencapai Mars, dan menjadi satu-satunya negara kedua yang mendarat dan mengoperasikan kendaraan di Planet Merah, China melanjutkan operasinya di orbit dan di Bulan.

Stasiun luar angkasa Tiangong (Istana di Langit) China diluncurkan pada April, sementara penjelajah Mars pertamanya, Zhurong, mendarat pada Mei. Kru bantuan kedua telah mengunjungi stasiun, mempersiapkan kedatangan modul baru untuk memperluas fasilitas orbit.

Selama dekade mendatang Beijing berencana secara dramatis memperluas program luar angkasa China di Bulan. Termasuk mengirim kendaraan penjelajah dan terbang, serta memulai pembangunan pangkalan yang dibangun dari bahan bulan.

Pada Juni, “Negeri Tirai Bambu” m

engumumkan rencana mengirim misi kru pertamanya ke Mars pada 2033, dengan tujuan membangun pangkalan dan mengekstraksi sumber daya dari Planet Merah.

Baca juga: Stasiun Luar Angkasa China Nyaris Tabrakan dengan Satelit Elon Musk, Beijing Komplain ke PBB

Teleskop dan misi lainnya

Program Luar Angkasa Dunia 2021 ditutup dengan peluncuran Teleskop Luar Angkasa James Webb, proyek bersama NASA, ESA, dan Badan Antariksa Kanada (CSA) senilai 10 miliar dollar AS.

Teleskop ini akan menggunakan teknologi inframerah untuk melihat ke belakang 13 miliar tahun, serta memberikan wawasan baru tentang keajaiban alam semesta.

'Ini bisa dibilang platform ilmiah tunggal paling mahal yang pernah dibuat,' kata Casey Drier, kepala advokat Planetary Society.

Informasi itu kata dia dapat mendorong batas pengetahuan manusia tentang alat semesta, dengan alat yang mampu mengakses masa lalu kuno itu,.

Ini akan mencapai Lagrange Point 2, tengara ruang satu juta mil dari Bumi, dalam hitungan minggu. Kemudian secara bertahap akan memulai dan mengkalibrasi sistemnya, mulai online sekitar Juni, dengan gambar pertama diharapkan segera setelahnya.


Ilustrasi Teleskop Luar Angkasa James Webb setelah semua bagian cermin terpasang (Image credit: NASA) Ilustrasi Teleskop Luar Angkasa James Webb setelah semua bagian cermin terpasang

Baca juga: Detik-detik Peluncuran Teleskop Luar Angkasa Revolusioner untuk Melihat Alam Semesta

Misi untuk menabrak asteroid

NASA juga meluncurkan misi DART pada bulan November, di atas roket SpaceX Falcon 9, dengan tujuan menabrak asteroid, untuk melihat apakah itu akan mengubah orbitnya.

Misi ini sedang menuju asteroid bulan kecil Dimorphos, yang mengorbit asteroid pendamping yang lebih besar yang disebut Didymos. Ketika sampai di sana akan sengaja menabrak asteroid untuk sedikit mengubah orbitnya.

Tidak ada asteroid yang menimbulkan ancaman bagi Bumi sejauh ini, namun dampak kinetik DART akan membuktikan bahwa pesawat ruang angkasa dapat secara mandiri menavigasi asteroid target dan secara kinetik berdampak padanya.

Pengetahuan itu akan berguna untuk sistem pertahanan bumi dari benda langit di masa yang akan datang.

Baca juga: Uji Coba Rudal Anti-satelit Rusia Tuai Kecaman, Bahayakan Stasiun Luar Angkasa

Bukan hanya China dan AS yang memperebutkan tempat mereka dalam sejarah luar angkasa, UEA melakukan penyelidikan ke orbit Mars pada Februari, menjadi negara Arab pertama dan kelima secara keseluruhan yang mencapai planet ini.

Sementara itu Rusia meluncurkan rudal di salah satu satelitnya sendiri, menjadi negara keempat yang menabrak pesawat ruang angkasa dari darat. Namun langkah ini dikritik dan kembali memunculkan kekhawatiran tentang perlombaan senjata antariksa,

Sementara pemandangan elit kaya yang berpacu di kosmos belum disukai semua orang. Sektor pariwisata luar angkasa yang baru lahir juga memicu reaksi keras dari beberapa orang yang mengatakan ada masalah yang lebih mendesak yang harus dihadapi Bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com