Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bingung, Pemkot dan Pemda China Punya Versi Beda soal Ibu yang Lehernya Dirantai

Kompas.com - 10/02/2022, 15:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Sky News

XUZHOU, KOMPAS.com - Warga China bingung atas perbedaan versi keterangan pemerintah daerah dan kota mengenai ibu delapan anak yang lehernya dirantai.

Pihak berwenang China mengatakan, mereka telah melacak asal-usul ibu tersebut yang muncul dalam video viral. Wanita itu dirantai di sebuah gubuk yang memicu kemarahan warganet.

Video itu bulan lalu diunggah di TikTok China, Douyin, yang menunjukkan dia dalam keadaan bingung dengan rantai di lehernya, mengenakan pakaian tipis saat suhu musim dingin membeku.

Baca juga: Video Viral Ibu di China Lehernya Dirantai dan Tinggal di Gubuk

Orang-orang pun menyuarakan keprihatinan atas kondisi ibu tersebut.

Pemerintah kota Xuzhou dan pemerintah provinsi Jiangsu mengeluarkan pernyataan berbeda tentang wanita itu, yang menurut otoritas kota memiliki seorang suami dan delapan anak.

Awal pekan ini pemkot Xuzhou mengatakan, mereka telah menemukan wanita itu yang diidentifikasi oleh pemerintah daerah dengan nama belakangnya Yang, sebenarnya bernama Xiaohuamei dan berasal dari desa di provinsi Yunnan, barat daya China.

Sebanyak dua pernyataan sebelumnya oleh pemerintah daerah mengatakan, wanita itu didiagnosis dengan penyakit mental dan menolak dugaan dari warganet tentang perdagangan manusia.

Pada Senin (7/2/2022) pemkot Xuzhou mengatakan, wanita itu menderita kelainan bicara dan perilaku pada 1996 dan dibawa ke Jiangsu oleh seorang warga desa untuk perawatan medis dan untuk mencari suami, tetapi kemudian hilang.

Namun, pemerintah daerah sebelumnya mengatakan, wanita itu diselamatkan oleh mendiang ayah suaminya saat mengemis makanan pada 1998 dan menikah dua bulan kemudian.

Baca juga: Video Ibu Delapan Anak Dirantai di Gubuk Jadi Viral dan Picu Kemarahan Publik China

"Tiga pernyataan yang semuanya berbeda. Di mana kredibilitas pemerintah?" tanya seorang netizen Weibo, sejenis Twitter di China.

"Xuzhou, Anda menganggap kami semua bodoh," kata orang lain di WeChat yang dikutip Sky News, Rabu (9/2/2022).

Pihak berwenang belum secara langsung mengomentari video yang memicu kemarahan publik itu, tetapi berkata polisi sedang menyelidiki suami wanita tersebut.

Pemkot Xuzhou berujar, "Komite partai dan pemerintah di tingkat kota dan kabupaten akan belajar dari insiden ini... dan selanjutnya memperkuat dukungan serta jaminan untuk berbagai golongan yang berada dalam kesulitan."

Baca juga: Anak Anjing Ditemukan Dirantai di Bangku Taman dengan Catatan Memilukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com