Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Temukan Hubungan Genetik Hilangnya Indra Penciuman dan Perasa akibat Covid-19

Kompas.com - 20/01/2022, 18:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

 

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menunjukkan ada faktor genetik yang meningkatkan kemungkinan seseorang kehilangan indra penciuman atau rasa setelah terkena Covid-19.

Dilansir The Hill, para peneliti menganalisis data dari hampir 70.000 orang untuk penelitian ini.

Meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan, temuan penelitian ini dapat membantu para ilmuwan lebih memahami mengapa beberapa orang yang tertular virus kehilangan satu atau kedua indranya.

Baca juga: Efek Samping Vaksinasi Covid-19 Dipicu Sugesti, Benarkah?

Para ilmuwan berpotensi selangkah lebih dekat untuk memahami mengapa beberapa orang kehilangan indra penciuman atau perasa setelah tertular Covid-19.

Sebuah tim peneliti telah mengidentifikasi faktor risiko genetik yang meningkatkan kemungkinan seseorang kehilangan indra penciuman atau perasa setelah infeksi Covid-19 sebesar 11 persen.

Ini menurut sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Nature Genetics.

Para peneliti percaya pemicunya adalah lokus, atau tempat tertentu dari gen pada kromosom, yang terletak di dekat dua gen penciuman yang terkait dengan hilangnya rasa dan penciuman.

Baca juga: Seorang Perempuan Hamil di Sampang Diduga Positif Covid-19 Varian Omicron, Ini Kata Dinkes

Hilangnya penciuman dan atau rasa adalah gejala awal yang umum dari infeksi Covid-19.

Satu penelitian mengklaim bahwa hingga lebih dari satu juta orang kehilangan indra penciuman selama enam bulan atau lebih setelah tertular virus.

Para peneliti mengumpulkan data dari perusahaan pengujian genetik 23andMe dari hampir 70.000 orang dewasa yang melaporkan sendiri hasil tesnya positif terkena virus.

Meskipun temuan penelitian ini memberikan wawasan penting tentang apa yang dapat menyebabkan hilangnya bau dan rasa yang disebabkan oleh Covid-19, para peneliti mencatat bahwa penelitian ini memiliki keterbatasan.

Baca juga: Upaya Pengiriman Bantuan ke Tonga Dihantui Ancaman Infeksi Covid-19

Para peneliti mencatat bahwa penelitian ini bias terhadap orang-orang keturunan Eropa dan hilangnya penciuman atau rasa digabungkan dalam satu pertanyaan survei.

“Kehilangan penciuman tanpa kehilangan perasa mungkin berbeda dari kehilangan keduanya atau kehilangan indra pengecap tanpa kehilangan penciuman,” kata penelitian tersebut.

“Mengingat hal ini, tidak jelas apakah temuan kami berhubungan lebih kuat dengan satu gejala atau yang lain,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Anak Muda Korsel Mengaku Siap Perang jika Diserang Korut

Global
Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Demonstran Pro-Palestina di UCLA Bentrok dengan Pendukung Israel

Global
Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Sepak Terjang Subhash Kapoor Selundupkan Artefak Asia Tenggara ke New York

Global
Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Penyebab Kenapa Menyingkirkan Bom yang Belum Meledak di Gaza Butuh Waktu Bertahun-tahun

Global
30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

30 Tahun Setelah Politik Apartheid di Afrika Selatan Berakhir

Internasional
Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Rangkuman Hari Ke-795 Serangan Rusia ke Ukraina: Buruknya Situasi Garis Depan | Desa Dekat Avdiivka Lepas

Global
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Tabrakan Helikopter Malaysia | Artefak Majapahit Dicuri

Global
Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Bangladesh Liburkan 33 Murid dan Mahasiswa karena Cuaca Panas

Global
Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Dilema Sepak Bola Hong Kong, dari Lagu Kebangsaan hingga Hubungan dengan China

Global
Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Panglima Ukraina: Situasi Garis Depan Memburuk, Rusia Unggul Personel dan Senjata

Global
Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Jam Tangan Penumpang Terkaya Titanic Laku Dilelang Rp 23,75 Miliar

Global
Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Rusia Masuk Jauh ke Garis Pertahanan Ukraina, Rebut Desa Lain Dekat Avdiivka

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com