Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Kutukan Makam Firaun, Disebut Bisa Celaka Jika Nekat Membukanya

Kompas.com - 19/01/2022, 20:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

 

KOMPAS.com - Pada awal 1923, arkeolog Inggris Howard Carter dan teman pemodalnya George Herbert dan Lord Carnarvon, secara seremonial membuka ruang pemakaman anak firaun Tutankhamun di Lembah Para Raja Mesir.

Yang mengejutkan, dua bulan kemudian, Carnarvon meninggal karena keracunan darah dari gigitan nyamuk yang terinfeksi di pipinya.

Surat kabar berspekulasi bahwa dia adalah korban dari "kutukan mumi" atau "kutukan para Firaun".

Baca juga: Melihat Mumi Firaun Berusia 3.000 Tahun dengan CT Scan

Dilansir History, kutukan ini konon menjanjikan kematian bagi siapa saja yang mengganggu raja dan ratu lainnya yang terkubur di lembah.

Desas-desus hanya meningkat setelah kematian dini dan tiba-tiba dari beberapa orang yang terkait dengan penggalian makam Firaun.

Tapi apakah kutukan itu nyata?

Baca juga: Lewat Pemindaian Digital, Ahli Ungkap Rupa Mumi Firaun

British Medical Journal melakukan penelitian pada tahun 2002 tentang tingkat kelangsungan hidup 44 orang yang diidentifikasi Carter berada di Mesir ketika makam itu diperiksa.

Kutukan itu sendiri dikatakan tidak mempengaruhi penduduk asli Mesir.

Penelitian tersebut membandingkan usia rata-rata kematian 25 orang yang hadir pada pembukaan atau pemeriksaan makam dengan orang lain yang tidak hadir.

Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara potensi paparan kutukan mumi dan kelangsungan hidup.

Baca juga: Kapal Surya Firaun Mesir Berusia 4.600 Tahun Dipindahkan Utuh ke Museum Agung Mesir

Tidak ada tanda sama sekali bahwa mereka yang terpapar lebih mungkin meninggal dalam 10 tahun.

Beberapa ahli teori yang mencari penjelasan ilmiah mengatakan bahwa kematian Carnarvon mungkin terkait dengan racun di dalam makam Firaun.

Sementara beberapa mumi kuno telah terbukti membawa spesies jamur yang berpotensi berbahaya, dan dinding makam bisa jadi tertutup bakteri yang diketahui menyerang sistem pernapasan.

Tapi para ahli menolak hipotesis ini.

Baca juga: Kota Emas Firaun Mesir yang Hilang 3.000 Tahun Lalu Ditemukan, Begini Penampakannya...

Mereka berpendapat bahwa Carnarvon sakit kronis sebelum dia menginjakkan kaki di dekat makam itu.

Dia tidak mati sampai berbulan-bulan setelah paparan pertamanya, dan racun akan membunuhnya jauh lebih awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com