Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres Perancis Makin Dekat, Emmanuel Macron Buktikan Ekonomi Lebih Maju

Kompas.com - 17/01/2022, 07:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PARIS, KOMPAS.com – Presiden Perancis Emmanuel Macron akan berkunjung ke Alsace mengumumkan 21 proyek investasi asing baru dan perekonomian yang berkembang pesat.

Hal tersebut dianggap sebagai pembuktian bahwa reformasi ekonominya telah membuahkan hasil sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (16/1/2022).

Pengumuman tersebut diumumkan menjelang pemilihan presiden (pilpres) Perancis yang akan dilaksanakan pada April di mana ia diperkirakan akan mencalonkan diri.

Baca juga: Pertama Kali dalam 200 Tahun, Perancis Akan Melarang Inses Setelah Serangkaian Skandal

Dalam kunjungannya ke Alsace, akan mengumumkan proyek industri senilai 300 juta euro (Rp 4,9 triliun) oleh raksasa kimia Jerman BASF.

Proyek tersebut merupakan salah satu dari 21 proyek baru senilai 4 miliar euro (Rp 65 triliun) yang akan membuka 10.000 lapangan pekerjaan baru.

Saat pemilihan presiden semakin memanas, orang-orang Macron ingin mengalihkan perdebatan dari masalah imigrasi, hukum, dan ketertiban dengan menyoroti perekonomian.

Menurut mereka, perekonomian Perancis pulih dengan kuat dari pandemi Covid-19.

Baca juga: Lonjakan Covid-19 Perancis: 10.000 Kelas Dibatalkan, tapi Sekolah Tidak Tutup

“Ini adalah hasil dari semua reformasi yang dilakukan sejak awal reformasi ekonomi,” kata seorang pejabat kepada wartawan.

Biasanya, lanjut dia, investor biasanya memilih wait and see menjelang pilpres karena alasan ketidakpasitan.

“Sebaliknya, kita melihat kepercayaan yang sangat kuat dari investor asing terhadap kebijakan ekonomi presiden,” imbuh pejabat tersebut.

Sejak 2017, Macron telah mendorong reformasi ekonomi yang dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing bisnis, memotong pajak investor, dan melonggarkan aturan pasar tenaga kerja yang ketat.

Baca juga: Ratusan Ribu Orang Gelar Protes di Perancis, Respons Aturan Vaksinasi Terbaru

Di sisi lain, para kritikus mengatakan, Macron malah ingin menghapus jaring pengaman sosial di Perancis dan telah memotong tunjangan kesejahteraan bagi beberapa orang termiskin.

Tiga bulan menjelang pilpres, sejumlah indikator menunjukkan ekonomi Perancis sedang booming.

“Negeri Anggur” juga telah kembali lebih dekat ke perekonomuan pra-pandemi daripada rekan-rekan G7-nya.

Pendukung Macron juga menerima dorongan tak terduga dari ekonom Paul Krugman pada Jumat (15/1/2022).

“Faktanya, di antara ekonomi maju utama, pemain bintang di era pandemi, bisa dibilang, adalah Perancis,” tulis Krugman dalam opininya yang diterbitkan New York Times.

Baca juga: Perancis Catat Rekor Kasus Covid-19, Kali Pertama Tembus 300.000 Sehari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com