Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Menyandera Jemaat Sinagoge di AS, Tim SWAT Diterjunkan

Kompas.com - 16/01/2022, 10:38 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

COLLEYVILLE, KOMPAS.com – Seorang pria dilaporkan menyandera beberapa orang di sebuah sinagoge di Colleyville, Texas, Amerika Serikat (AS) yang disiarkan langsung secara online pada Sabtu (15/1/2022).

Departemen Kepolisian Colleyville mengatakan, negosiator dari FBI sedang berhubungan dengan penyandera hingga Sabtu sore waktu setempat.

Seorang sandera telah dibebaskan sementara beberapa orang masih dalam tawanan sang pria sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Tribune Sinagoge Dekat Yerusalem Runtuh, 1 Pria dan 1 Anak-anak Tewas

Para penduduk di sekitar Sinagoge Congregation Beth Israel tersebut sudah dievakuasi. Pasukan SWAT juga diterjunkan.

Sejauh ini belum ada korban luka yang dilaporkan dan masih belum jelas senjata apa, jika ada, yang dimiliki pria itu.

Awalnya ada empat sandera, termasuk seorang rabi.

Sebelum siaran langsung berakhir, pria itu terdengar mengoceh dan berbicara tentang agama dan saudara perempuannya, lapor Fort Worth Star-Telegram.

Pria itu terdengar berulang kali mengatakan dia tidak ingin melihat siapa pun terluka dan dia yakin dia akan mati, tambah surat kabar itu.

Baca juga: Detik-detik Tribune Sinagoge Dekat Yerusalem Runtuh, Rumah Sakit Kewalahan Tampung Korban

Presiden AS Joe Biden telah diberitahu tentang situasi tersebut. Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengetwit bahwa dia memantau situasi dan berdoa untuk keselamatan para sandera.

Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan, para pejabat dari Departemen Keamanan Publik Texas juga berada di lokasi dan bekerja untuk mendapatkan hasil terbaik dan teraman.

Barry Klompus, jemaat sinagoge yang dibuka pada 1999 tersebut, mengatakan bahwa dia menyimak siaran langsung dari dang pria.

“Mendengar dan menonton itu mengerikan, dan jauh lebih mengerikan tidak mengetahuinya,” kata Klompus dalam sebuah wawancara dengan Reuters via telepon.

Baca juga: Sinagoga Kanada Terima Ancaman Anti-semit

Meski dia tidak dapat memahami dengan jelas apa yang diinginkan pria itu, Klompus yakin pria itu ingin berbicara dengan saudara perempuannya.

Seorang pejabat AS yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut mengatakan kepada ABC News bahwa penyandera mengaku sebagai saudara dari ahli saraf asal Pakistan, Aafia Siddiqui.

Siddiqui menjalani hukuman penjara 86 tahun di AS atas vonisnya pada 2010 karena menembak tentara dan agen FBI.

Pria tersebut menuntut agar Siddiqui dibebaskan. Pihak berwenang belum megungkap identitas sang pria.

Baca juga: Ulama Saudi: Umat Muslim Boleh Beribadah di Gereja dan Sinagoga

Council on American-Islamic Relations (CAIR), sebuah kelompok advokasi Muslim AS, mengutuk tindakan pria itu.

“Serangan antisemitisme terbaru terhadap orang Yahudi Amerika yang beribadah di sinagoge adalah tindakan kejahatan murni,” kata CAIR dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Klompus menuturkan bahwa dia tidak mengetahui adanya ancaman signifikan terhadap para jemaat sebelumnya.

“Kami tidak memiliki petugas keamanan tetapi kami memiliki apa yang saya katakan adalah hubungan yang sangat baik dengan polisi setempat,” ujar Klompus.

Baca juga: Masjid Terbakar, Warga Yahudi Pinjamkan Sinagoga untuk Umat Islam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com