Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denmark Ikut Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing 2022

Kompas.com - 15/01/2022, 08:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KOPENHAGEN, KOMPAS.com - Denmark mengatakan pada Jumat (14/1/2022), bahwa pihaknya tidak akan mengirim perwakilan resmi ke Olimpiade Beijing 2022 karena persoalan hak asasi manusia (HAM) di China.

"Pemerintah telah memutuskan bahwa kami tidak akan ambil bagian dalam Olimpiade Musim Dingin di China. Bukan rahasia lagi bahwa kami, di Denmark, sangat prihatin dengan situasi HAM di China," kata Menteri Luar Negeri Jeppe Kofod, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita AFP, Sabtu (15/1/2022).

Baca juga: Olimpiade Beijing, Jepang Tidak Kirim Pejabat Pemerintah di Tengah Boikot Diplomatik 4 Negara

Namun, Denmark akan tetap mengirip kontingen atlet untuk bersaing dalam gelaran Olimpiade Musim Dingin yang rencananya dimulai pada Februari 2022.

“Mereka (para atlet) dapat mengandalkan dukungan total dari pemerintah. Kami akan menyemangati mereka seperti yang selalu kami lakukan, tetapi dari rumah, bukan dari bangku penonton di Beijing," tambah Kofod.

Jika dijumlah, kini berarti ada lima negara yang mengumumkan keputusan boikot diplomatik pada gelaran Olimpiade Beijing 2022.

Empat negara, yakni Amerika Serikat (AS), Kanada, Australia, dan Inggris telah lebih dulu mengumumkan boikot diplomatik terhadap ajang olahraga tersebut.

Kelompok-kelompok advokasi HAM telah mendukung upaya yang dipimpin AS tersebut.

Direktur Human Rights Watch (HRW) China Sophie Richardson menyebutnya sebagai langkah penting untuk menantang kejahatan pemerintah China terhadap kemanusiaan yang menargetkan Uyghur dan komunitas Turki lainnya.

Baca juga: Presiden Perancis: Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing Hanya Simbolis

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com