Saat ini, konsumsi uranium global melebihi produksi global. Kejadian di Kazakhstan diperkirakan tidak akan berdampak jangka pendek terutama pada harga listrik tenaga nuklir. Sebab China, yang membeli setengah dari ekspor uranium Kazakhstan, telah menimbun logam selama bertahun-tahun.
Baca juga: Kerusuhan Kazakhstan: Presiden Perintahkan Tembak Mati Bandit Bersenjata
Livia Paggi,konsultan Risiko Politik dari GPW, mengatakan saat ini masih sulit untuk mengatakan berapa banyak gangguan yang akan terjadi. Tetapi yang menjadi masalah utama adalah kemungkinan akan ada perubahan dalam pejabat kunci yang menjalankan organisasi.
"Itu akan menciptakan semacam hambatan dalam proses pengambilan keputusan, dan sangat tidak jelas siapa yang akan mempengaruhi perusahaan uranium negara nasional,” ujarnya kepada Sky News.
"Jika Rusia, yang juga memiliki kepentingan dengan sektor uranium Kazakhstan, masuk dengan pasukannya ini akan menimbulkan pertanyaan, apakah Rusia akan dapat unggul dalam industri ini."
Energi bukan satu-satunya komoditas di mana Kazakhstan menikmati sumber daya yang cukup.
Negara ini juga merupakan produsen terbesar ketiga di dunia dari ferroalloy, elemen penting dalam produksi baja. Posisinya dalam sektor baja global berada setelah China dan Afrika Selatan.
Jadi, industri baja global juga akan mengawasi peristiwa di dalam negeri dengan cermat.
Kazakhstan juga merupakan produsen baja yang besar, serta menjadi produsen terbesar kesepuluh di dunia untuk tembaga, logam dengan jangkauan penggunaan yang lebih luas daripada yang lain.
Baca juga: Dampak Protes di Almaty, Kazakhstan Batasi Harga LPG 6 Bulan
Negara ini juga merupakan lokasi terbesar kedua di dunia untuk penambangan Bitcoin, setelah menjadi tujuan banyak operator yang sebelumnya berbasis di China, yang menghentikan aktivitasnya tahun lalu.
Kazakhstan diperkirakan menyumbang sekitar 18 persen dari kekuatan komputasi global, yang terlibat dalam penambangan Bitcoin.
Penurunan tajam yang terlihat minggu ini dalam harga Bitcoin dan cryptocurrency lainnya telah disalahkan setidaknya sebagian pada pemutusan internet nasional Kazakhstan pada Kamis (6/1/2022), selain dari pengaruhi aktivitas Federal Reserve AS.
Baca juga: Kerusuhan di Kazakhstan: 18 Aparat Tewas, 748 Orang Luka-luka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.