ALMATY, KOMPAS.com - Kerusuhan Kazakhstan membuat pemerintah pada Kamis (6/1/2022) membatasi harga bahan bakar cair (LPG) selama enam bulan.
Sebelumnya, terjadi kenaikan harga LPG yang memicu kerusuhan di Kazakhstan hingga memakan korban jiwa.
Protes Almaty Kazakhstan di negara berpenduduk 19 juta jiwa itu pekan ini terjadi sebagai kemarahan atas kenaikan harga LPG yang banyak digunakan untuk bahan bakar mobil di wilayah barat.
Baca juga: Diguncang Demo Besar, Ini 6 Fakta Soal Kazakhstan
Ribuan orang turun ke jalan di Almaty, kota terbesar negara pengekspor minyak dan gas tersebut, dan di provinsi barat Mangystau.
Para pedemo mengatakan, kenaikan harga tidak adil mengingat cadangan energi Kazakhstan yang besar.
Protes Kazakhstan 2022 meningkat menjadi kerusuhan yang meluas pada Rabu (5/1/2022). Demonstran menyerbu gedung-gedung pemerintah dan puluhan orang dilaporkan tewas dalam bentrokan dengan petugas keamanan.
"Pemerintah mengambil langkah-langkah mendesak untuk menstabilkan situasi sosial-ekonomi," kata Pemerintah Kazakhstan dikutip dari AFP.
Mereka berkata, akan melembagakan moratorium 180 hari pada kenaikan harga LPG serta bensin, solar, dan utilitas di sejumlah kota dan provinsi.
Pemerintah juga untuk sementara melarang ekspor makanan termasuk daging sapi, domba, kentang, dan wortel untuk menstabilkan harga produk makanan yang penting secara sosial.
Baca juga: Internet di Kazakhstan Putus, KBRI Nur-Sultan: Komunikasi Lewat SMS & Telepon
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.