Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Kazakhstan Bisa Berdampak Global, Pengaruhi Minyak hingga Bitcoin

Kompas.com - 08/01/2022, 20:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Sky News

ALMATY, KOMPAS.com - Dampak kerusuhan Kazakhstan terancam memiliki implikasi ekonomi yang luas secara global, mengingat posisi penting dari negara kaya sumber daya alam ini dalam pasokan komuditas krusial dunia. 

Sky News melaporkan pada Jumat (7/1/2022), bahwa pasar global saat ini sangat memperhatikan perkembangan kerusuhan Kazakhstan.

Terutama apakah para pekerja di industri minyak Kazakhstan melakukan pemogokan, untuk bersimpati dengan para pengunjuk rasa yang menentang presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev.

Baca juga: Rangkuman Kerusuhan di Kazakhstan: Dipicu Harga Elpiji Naik, Negara Darurat Nasional

1. Dampak ke pasokan minyak

Kazakhstan adalah anggota kartel OPEC+ dari negara-negara penghasil minyak, dan telah melipatgandakan produksi minyaknya selama tiga dekade terakhir.

Negara Asia Tengah ini kini merupakan pengekspor minyak mentah terbesar kesembilan di dunia. Dengan produksinya mencapai 1,7 juta barel minyak per hari, sekitar 2 persen dari konsumsi harian global.

Sementara itu cadangan minyak mentah terbukti Kazakhstan adalah yang tertinggi ke-12 di dunia. Ladang minyak Kashagan di negaranya, memiliki cadangan terbesar kelima di dunia, dan diperkirakan akan memproduksi 450.000 barel per hari pada 2025.

Dengan demikian dipastikan bahwa negara ini akan tetap menjadi pemain penting dalam produksi minyak global selama bertahun-tahun yang akan datang.

Polisi anthuru-hara membentuk barikade untuk memblokade para pengunjuk rasa dalam demo di Almaty, Kazakhstan, Rabu (5/1/2022). Demonstran yang mengecam kenaikan harga gas cair bentrok dengan polisi di kota terbesar Kazakhstan itu dan mengadakan protes di sekitar puluhan kota lain.AP PHOTO/VLADIMIR TRETYAKOV Polisi anthuru-hara membentuk barikade untuk memblokade para pengunjuk rasa dalam demo di Almaty, Kazakhstan, Rabu (5/1/2022). Demonstran yang mengecam kenaikan harga gas cair bentrok dengan polisi di kota terbesar Kazakhstan itu dan mengadakan protes di sekitar puluhan kota lain.

Baca juga: Menlu AS: Pengaruh Rusia di Kazakhstan Akan Semakin Kuat

2. Dampak ke sektor energi

Kazakhstan juga merupakan pengekspor gas alam terbesar ke-12 di dunia, dan pengekspor batu bara terbesar kesembilan di dunia, dengan cadangan komoditas terbesar ke-10 di dunia.

Oleh karena itu, melimpahnya produksi dan cadangan sumber daya di negara ini tidak hanya krusial di dalam negeri tapi juga membuat posisinya penting bagi dunia.

Kazakhstan dilintasi oleh jaringan pipa minyak dan gas yang tidak hanya mengirimkan ekspor energinya sendiri ke China, tetapi juga dari produsen lain termasuk Turkmenistan, yang menjual sekitar 27 miliar meter kubik gas alam setiap tahun ke China.

Jumlah itu mewakili lebih dari seperempat konsumsi gas alam tahunan China, sehingga setiap serangan terhadap infrastruktur energi Kazakhstan, khususnya jaringan pipa gasnya, dapat berdampak pada produsen China dan, hingga ekonomi global sebagai akumulasinya.

Sampai saat ini, belum ada serangan seperti itu, tetapi pelaku pasar akan mengawasi dengan cermat.

Baca juga: Presiden China Puji Tindakan Keras Pemerintah Kazakhstan ke Pengunjuk Rasa


3. Dampak ke sektor nuklir

Kazakhstan juga merupakan produsen uranium terbesar di dunia, bahan bakar dasar yang digunakan dalam produksi energi nuklir, terhitung sekitar dua perlima dari produksi global.

Pengaruhnya atas pasokan uranium global, oleh karena itu, sebanding dengan pentingnya kartel OPEC+ bagi produksi minyak global.

Sky News melaporkan minggu ini, harga uranium telah meningkat sebesar 8 persen akibat kerusuhan di Kazakhstan, yang telah membangun reputasi selama bertahun-tahun sebagai pemasok logam yang dapat diandalkan ke sejumlah negara termasuk Amerika Serikat.

Halaman:

Terkini Lainnya

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com