Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 India Kembali Laporkan 100.000 Lebih Kasus Baru, Semua Waspada

Kompas.com - 08/01/2022, 18:55 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

NEW DELHI, KOMPAS.com - Covid-19 India melaporkan 117.100 kasus baru, peningkatan lima kali lipat dalam seminggu dan terbesar sejak awal Juni tahun lalu, ketika varian Omicron menyusul varian Delta di kota-kota.

Kementerian kesehatan India pada Jumat (7/1/2022) juga melaporkan 302 kematian baru, sehingga membuat total menjadi 483.178 jiwa, dengan total infeksi mencapai 35,23 juta.

Baca juga: Seorang Pria India Mengaku Terima 11 Dosis Vaksin Covid-19 dalam Satu Tahun

Jumlah kasus belum menyamai angka besar yang terlihat selama gelombang kedua Covid-19 India yang brutal tahun lalu, ketika ribuan orang meninggal setiap hari dan krematorium menjaga pembakaran sepanjang waktu untuk kremasi massal para korban.

Tetapi dengan infeksi harian hampir tiga kali lipat selama dua hari minggu ini, lonjakan yang didorong oleh varian virus corona Omicron yang sangat menular, membuat beberapa ahli khawatir jika rumah sakit di negara itu kembali kewalahan.

Dihantui oleh kenangan gelombang kedua Covid-19, India bersiap menghadapi banjir kasus virus corona baru.

Pihak berwenang di beberapa kota memberlakukan pembatasan dalam upaya untuk mengendalikan infeksi.

Al Jazeera melaporkan jam malam telah diberlakukan di ibu kota New Delhi dan pembatasan pergerakan akhir pekan dimulai pada Jumat (7/1/2022) malam. Semua pekerja non-esensial kembali diminta tinggal di rumah.

Kota pusat teknologi Bengaluru juga telah mengumumkan jam malam akhir pekan. Sementara pusat keuangan Mumbai yang luas telah memberlakukan jam malam tiap hari.

Baca juga: Saya Positif sejak 1990, Cerita Orang India Bernama Kovid yang Jadi Terkenal

Kerumunan besar pendukung berkumpul untuk mendengarkan Perdana Menteri India Narendra Modi saat ia meletakkan batu pertama Universitas Olahraga Major Dhyan Chand di Meerut, negara bagian Uttar Pradesh, Minggu, 2 Januari 2022. AP PHOTO/RAJESH KUMAR SINGH Kerumunan besar pendukung berkumpul untuk mendengarkan Perdana Menteri India Narendra Modi saat ia meletakkan batu pertama Universitas Olahraga Major Dhyan Chand di Meerut, negara bagian Uttar Pradesh, Minggu, 2 Januari 2022.
Semua waspada

Bahkan sebagian kecil dari sejumlah besar kasus diterjemahkan menjadi jumlah yang besar secara absolut.

"Itu berpotensi menekan sistem perawatan kesehatan ke tingkat yang sebanding atau lebih buruk daripada gelombang kedua," kata Gautam Menon, seorang profesor di Universitas Ashoka India yang telah bekerja pada pemodelan infeksi Covid-19, kepada kantor berita AFP.

Dokter dan perawat yang berbicara dengan AFP sejauh ini optimis, dengan lebih sedikit kasus parah di antara pasien yang dirawat di rumah sakit, dan dengan adanya keuntungan pengalaman sebelumnya.

“Tahun lalu, kami tidak tahu persis apa yang kami hadapi. Saya pikir sekarang, secara mental, ini sedikit lebih baik,” kata seorang pekerja garis depan di sebuah rumah sakit New Delhi.

Suresh Kumar, direktur Rumah Sakit Lok Nayak Jai Prakash di ibu kota, di mana kasus meningkat empat kali lipat dari segelintir pada awal minggu, mengatakan kenaikan itu “bukan alasan untuk panik”.

Baca juga: Polisi India Tangkap Pembuat Aplikasi Online yang Melelang Perempuan Muslim

Pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi sejauh ini menghindar dari penguncian nasional drastis yang diberlakukan selama wabah bencana tahun lalu. Tetapi pejabat setempat telah menyaksikan peningkatan tajam jumlah kasus dengan waspada.

Sebelumnya, penguncian virus merupakan pukulan telak bagi ekonomi India, dan banyak yang khawatir tentang dampak keuangan dari pembatasan Covid-19 baru.

Halaman:
Baca tentang
Sumber Al Jazeera
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com