Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Tangkap Tersangka Utama Pembunuhan Presiden Haiti

Kompas.com - 05/01/2022, 19:03 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

MIAMI, KOMPAS.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan telah menangkap salah satu tersangka utama pembunuhan presiden Haiti Jovenel Moise pada Selasa (4/1/2022).

Mario Antonio Palacios Palacios, seorang mantan tentara Kolombia berusia 43 tahun, didakwa atas konspirasi untuk melakukan pembunuhan atau penculikan di luar negeri.

Baca juga: Setelah Presiden, PM Haiti Ariel Henry Juga Jadi Target Pembunuhan

Termasuk atas pemberian dukungan materi yang mengakibatkan kematian, serta mengetahui atau bermaksud menggunakan materi tersebut untuk percobaan atau persekongkolan untuk membunuh atau menculik.

Dia muncul di pengadilan federal di Miami pada Selasa (4/1/2022) sore tetapi tidak mengajukan pembelaan.

Palacios, yang mengenakan celana jins dan kaus oblong abu-abu serta tangan dan kakinya diborgol, mengatakan kepada hakim bahwa dia ingin ada penunjukkan pengacara.

Setelah menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan pendapatan dan propertinya, termasuk bahwa dia memiliki sebuah rumah di Cali, Kolombia, dan menerima pensiun tentara hampir 370 dollar AS, dia diberikan penasehat sesuai pendapatan terbatas.

Kepada Hakim Hakim AS Alicia Otazo-Reyes, pengacara yang ditunjuk pengadilan, Alfredo Izaguirre, merekomendasikan agar Palacios tetap dalam tahanan. Pasalnya, tersangka tidak memiliki status imigrasi, kerabat, atau hubungan dengan AS.

Hakim memerintahkan penahanan, dengan mengatakan dia berisiko melarikan diri.

Baca juga: Cerita Korban Penculikan Haiti, Kabur Malam Hari, Jalan Bermil-mil dengan Panduan Bintang

Palacios dijadwalkan muncul di pengadilan lagi pada 31 Januari. Izaguirre mengatakan kliennya mungkin akan mengaku tidak bersalah pada sidang pendahuluan.

Sebuah pengaduan yang diajukan pada Selasa (4/1/2022) menyatakan bahwa Palacios berbicara secara sukarela dengan pihak berwenang AS pada Oktober.

Kepada aparat AS, dia mengeklaim disewa melakukan perjalanan ke Haiti untuk memberikan keamanan, dan berpartisipasi dalam operasi yang diduga untuk menangkap presiden.

Menurutnya, rencana awalnya adalah agar rekan konspirator yang mengenakan hoodies hitam, menangkap Moise di bandara pada Juni dan membawanya pergi dengan pesawat.

Palacios kemudian mengatakan rekan konspirator, yang tidak disebutkan namanya memberi tahu dia pada 6 Juli (sehari sebelum pembunuhan), tentang rencana untuk membunuh Moise.

Palacios ditangkap di Jamaika pada Oktober dan dijadwalkan terbang ke negara asalnya Kolombia pada Senin (3/1/2022).

Baca juga: Pemimpin Geng Haiti Bagikan Video Mengancam Akan Bunuh Misionaris yang Diculik

Namun Direktur polisi Kolombia Jenderal Jorge Luis Vargas mengatakan interpol memberi tahu Palacios selama persinggahan di Panama bahwa pemerintah AS mengekstradisinya.

Menurutnya, Kolombia, Jamaika dan AS berhubungan untuk mengoordinasikan deportasi dan ekstradisi Palacios ke AS.

Departemen Kehakiman AS mengatakan dalam siaran pers bahwa Palacios setuju untuk melakukan perjalanan ke AS selama singgah di Panama.

Interpol mengeluarkan peringatan merah untuk Palacios, atas tuduhan termasuk percobaan pembunuhan, perampokan bersenjata dan konspirasi, berdasarkan permintaan dari pemerintah Haiti.

Pemerintah Perdana Nenteri Haiti mengeluarkan pernyataan singkat, yang hanya mengatakan bahwa mereka ingin keadilan ditegakkan dalam pembunuhan 7 Juli atas Moise di kediaman pribadinya.

Pernyataan itu tidak menjawab pertanyaan tambahan, termasuk apakah pemerintah Haiti masih berusaha menuntut Palacios atau mengekstradisi dia ke Haiti.

Baca juga: Krisis Haiti Memburuk, Perdana Menteri Pecat Jaksa yang Menuduhnya Terlibat Pembunuhan Presiden

Mantan Perdana Menteri Haiti Claude Joseph mengatakan penahan Palacios oleh AS sudah benar. Tetapi dia mendesak pihak berwenang setempat bekerja dengan AS, untuk mengekstradisi dia sehingga dapat menghadapi keadilan di Haiti.

Palacios adalah salah satu dari lebih dari selusin mantan tentara Kolombia yang dituduh membunuh Moise.

Pemerintah Kolombia mengatakan bahwa mayoritas mantan tentara ditipu dan mengira mereka menjalankan misi yang sah untuk memberikan perlindungan. Hanya sedikit yang tahu bahwa itu adalah misi kriminal.

Lebih dari 40 tersangka telah ditahan, termasuk 19 mantan tentara Kolombia. Di antara mereka adalah Palacios, yang merupakan anggota militer Kolombia selama 20 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com