Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Parah Banjir Malaysia Diperkirakan Timbulkan Kerugian hingga Rp 68,4 triliun

Kompas.com - 05/01/2022, 12:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Editor

Sumber Antara

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Kerugian akibat banjir di Malaysia baru-baru ini diperkirakan mencapai sedikitnya 20 miliar Ringgit Malaysia atau sekitar Rp68,4 triliun.

"Jumlah ini didasarkan pada perkiraan kerusakan rumah tangga, properti pribadi dan kerusakan yang diderita oleh bisnis dan industri termasuk hancurnya toko, gudang, dan pabrik," ujar aktivis perubahan iklim Shaqib Shahril di Kuala Lumpur, melansir Antara pada Senin (3/1/2022).

Baca juga: Hanya dalam 10 Menit, Pria Ini Berhasil Selamatkan 700 Nyawa Saat Banjir Bandang di Malaysia

Dia mengatakan bahwa kerugian total rumah tangga saja bisa melebihi 1 miliar Ringgit Malaysia (Rp 3,4 triliun).

Prediksi Shaqib berdasarkan penelitian independen tentang prospek keuangan banjir dilakukan pada Desember.

Data resmi Departemen Kesejahteraan Rakyat Malaysia menunjukkan 19.711 keluarga telah dievakuasi akibat bencana itu hingga 21 Desember 2021 pukul 15.30 waktu setempat.

“Berdasarkan ini, kerugian diperkirakan 985 juta Ringgit Malaysia, hampir mencapai angka 1 miliar Ringgit Malaysia, bahkan bisa lebih tinggi karena jumlah sebenarnya keluarga yang terkena dampak tidak diketahui," katanya.

Dia mengatakan banjir bandang di Lembah Klang (Selangor, Kuala Lumpur dan sekitarnya) memiliki implikasi yang lebih besar terhadap ekonomi dan produk domestik bruto (PDB) Malaysia.

Namun, dia masih menunggu data yang lebih lengkap untuk memperkirakan implikasi keuangan yang sebenarnya dari bencana banjir itu, karena musim hujan belum mencapai puncaknya.

Baca juga: Finalis MasterChef Ini Terancam Hukuman Mati karena Bunuh ART di Malaysia

Sementara itu, analis ekonomi dari Universiti Kuala Lumpur (UniKL) Business School, Prof Madya Dr Aimi Zulhazmi Abdul Rashid, mengatakan bencana banjir yang melanda Lembah Klang berdampak pada pemulihan ekonomi Malaysia karena Kuala Lumpur dan Selangor adalah penyumbang PDB terbesar.

Selangor dan Kuala Lumpur selama ini menyumbang lebih dari 40 persen PDB Malaysia.

Dia mengatakan pemerintah Malaysia perlu cepat bertindak mengatasi krisis ini supaya tidak mengganggu proses pemulihan ekonomi dan menimbulkan krisis baru.

Kementerian Keuangan Malaysia dalam laporannya pada November lalu mengatakan PDB Malaysia meningkat 3,0 persen dalam sembilan bulan pertama 2021, dibandingkan dengan kontraksi 6,4 persen pada periode yang sama 2020.

Menteri Besar Selangor Amirudin Shari mengatakan pemerintah Selangor telah menyerahkan bantuan senilai 1,000 Ringgit Malaysia (Rp 3,4 juta), kepada setiap korban banjir sejak 28 Desember 2021.

Baca juga: Malaysia Tangguhkan Perjalanan Umrah untuk Tekan Penyebaran Omicron

Hingga saat ini, 2.531 orang di sembilan daerah, Petaling, Klang, Hulu Langat, Kuala Langat, Kuala Selangor, Sepang, Gombak, Sabak Bernam dan Hulu Selangor, telah mendapatkan bantuan ini.

"Pemerintah juga menyediakan bantuan dapur, gas dan lain-lain untuk mengurangi beban yang dihadapi korban banjir," katanya.

Pemerintah Selangor juga menghapus tagihan air selama sebulan, cicilan pinjaman perniagaan Yayasan Hijrah Selangor (Hijrah). Hampir semua aset yang terdiri dari 1.672 kendaraan dan 14.511 personil, juga dikerahkan untuk membantu korban bencana banjir Malaysia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com