Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Nuklir, Ini Senjata Rahasia Iran jika Perang Lawan AS

Kompas.com - 01/01/2022, 11:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

TEHERAN, KOMPAS.com – Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS), memang mengkhawatirkan program nuklir Iran.

Apalagi setelah Iran diduga meningkatkan pengayaan uraniumnya pasca-dicederai mantan Presiden AS Donald Trump soal kesepakatan nuklir 2015, negara-negara Barat makin khawatir.

Namun, AS dan negara-negara Barat lainnya tak hanya mengkhawatirkan program nuklir Iran jika perang benar-benar pecah.

Baca juga: Ketika Krisis Air Iran Buat Buaya Mengganas, Manusia Jadi Mangsa Kebanyakan Anak-anak

Mereka juga mengkhawatirkan senjata rahasia Iran lain. Senjata rahasia itu bernama ranjau laut sebagaimana diwartakan The National Interest, Jumat (31/12/2021).

Jika pertempuran benar-benar pecah, AS mungkin unggul dalam hal rudal hipersonik dan kapal serang cepat.

Tetapi, banyaknya ranjau laut di Iran tetap menjadi salah satu ancaman paling mematikan bagi kapal perang modern.

Baca juga: Biden Siapkan Alternatif jika Pembicaraan Nuklir dengan Iran Gagal

Apalagi, teknologi ranjau semakin canggih dalam beberapa tahun terakhir, dengan kemajuan dalam jaringan dan penginderaan yang memungkinkan ranjau menjadi lebih mematikan.

Dengan meningkatnya ketegangan baru-baru ini antara AS dengan Iran, kebutuhan akan kapal penyapu ranjau yang efektif meningkat pesat.

Media investigatif ProPublica melaporkan bahwa armada kapal penyapu ranjau milik AS hampir tidak siap untuk dikerahkan.

Baca juga: Iran Blak-blakan, Sebut Latihan Perang Peringatan untuk Israel

Strategi AS atasi ranjau

Angkatan Laut AS sebenarnya memiliki rencana yang dapat diterapkan untuk kemampuan penyapuan ranjau lapangan dengan relatif cepat.

Strategi tersebut adalah membangun kapal tempur pesisir alias littoral combat chips (LCS) atas gagasan "paket misi" modular yang berpotensi memiliki peran yang berbeda.

Salah satu paketnya adalah misi penanggulangan ranjau (MCM) yang mencakup berbagai sensor, drone, dan helikopter untuk memungkinkan kapal melakukan penyapuan ranjau secara efektif.

Tulang punggung untuk MCM adalah kapal drone (CUSV), kapal ringan tak berawak yang membawa peralatan pendeteksian dan netralisasi ranjau.

Baca juga: Iran Setuju Sri Lanka Bayar Utang Minyak Rp 3,5 Triliun dengan Teh

Ketika CUSV melakukan deteksi dan netralisasi ranjau, kapal-kapal LCS dapat tetap berada pada jarak yang aman saat ranjau dibersihkan.

Sementara pengembangan CUSV sebagian besar telah selesai, integrasi peralatan penyapu ranjau ke dalam CUSV masih dalam proses yang berkelanjutan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com