Pada Minggu (26/12/2021), Menteri Pendidikan Tinggi Afghanistan Abdul Baqi Haqqani mengatakan pihak berwenang sedang membahas masalah ini.
“Imarah Islam tidak menentang pendidikan perempuan tetapi menentang pendidikan bersama,” kata Haqqani kepada wartawan.
“Kami sedang bekerja membangun lingkungan Islami di mana perempuan bisa belajar … mungkin perlu waktu,” katanya, tanpa merinci kapan anak perempuan bisa kembali ke sekolah dan kelas universitas di seluruh negeri.
Hak-hak perempuan sangat dibatasi selama masa kekuasaan Taliban sebelumnya pada 1990-an.
Baca juga: Taliban Pakistan Akhiri Gencatan Senjata Sepihak, Tuding Pemerintah Ingkar Janji
Mereka dipaksa memakai burqa penutup wajah, hanya diperbolehkan keluar rumah dengan pendamping laki-laki dan dilarang bekerja dan pendidikan.
Penghormatan terhadap hak-hak perempuan telah berulang kali dikutip oleh para donor global utama sebagai syarat untuk memulihkan bantuan.
PBB memperingatkan bahwa Afghanistan menghadapi bencana "kelaparan luar biasa" musim dingin ini, dan diperkirakan 22 juta warganya menghadapi kekurangan makanan "akut".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.