Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Lanka Berencana Bayar Utang Minyak Iran dengan Teh

Kompas.com - 23/12/2021, 15:26 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber BBC

COLOMBO, KOMPAS.com - Sri Lanka berencana untuk melunasi utang impor minyak masa lalu dari Iran dengan melunasinya dalam bentuk teh, kata seorang menteri pemerintah, dilansir BBC.

Ramesh Pathirana mengatakan negaranya berharap untuk mengirim teh senilai 5 juta dollar AS ke Iran setiap bulan untuk melunasi utang 251 juta dollar AS.

Sri Lanka mengalami krisis utang dan valuta asing yang parah, yang diperburuk dengan hilangnya pendapatan turis selama pandemi virus corona.

Baca juga: Safir Biru Terbesar di Dunia Dipamerkan di Sri Lanka, Apa Keistimewaannya?

Seorang anggota dewan teh negara itu mengatakan ini adalah pertama kalinya teh dibarter untuk melunasi utang luar negeri.

Pathirana mengatakan metode pembayaran tidak akan melanggar sanksi PBB atau Amerika, karena teh dikategorikan sebagai makanan atas dasar kemanusiaan.

Bank Iran yang masuk daftar hitam juga tak akan terlibat.

"Kami berharap dapat mengirim teh senilai 5 juta dollar AS setiap bulan untuk membayar Iran atas pembelian minyak yang tertunda sejak empat tahun terakhir," katanya kepada Reuters.

Kementerian Perkebunan mengatakan bahwa skema yang direkomendasikan akan menghemat mata uang asing yang sangat dibutuhkan Sri Lanka.

"Penyelesaian ke Iran akan dilakukan dalam rupee Sri Lanka melalui penjualan Teh Ceylon," tambahnya.

Baca juga: Dukun Sri Lanka Penemu Ramuan Anti-Covid Meninggal karena Virus Corona

Namun, juru bicara Asosiasi Pekebun Ceylon, yang mencakup semua perusahaan perkebunan besar di Sri Lanka, mengatakan mode transaksi ini adalah "solusi plester"

"Itu belum tentu menguntungkan eksportir karena kami akan dibayar dalam rupee, menghindari pasar bebas, dan tidak memberikan nilai nyata bagi kami," tambah Roshan Rajadurai.

Sri Lanka dilaporkan harus memenuhi sekitar 4,5 miliar dollar AS dalam pembayaran utang tahun depan.

Ini dimulai dengan pembayaran obligasi negara internasional senilai 500 juta dollar pada Januari.

Baca juga: 25 September 1959: PM Sri Lanka Solomon Bandarainake Dibunuh

Namun, cadangan devisa negara itu menyusut menjadi 1,6 miliar dollar AS pada akhir November, menurut data terbaru dari bank sentral.

Tapi, Gubernur Bank Sentral Ajith Nivard Cabraal mengatakan awal bulan ini bahwa Sri Lanka yakin dapat "dengan mulus" membayar semua utang negara yang jatuh tempo pada 2022.

Sri Lanka menghasilkan sekitar 340 juta kg teh setiap tahun. Tahun lalu mengekspor 265,5 juta kg, dengan pendapatan 1,24 miliar dollar AS pada 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com