KOMPAS.com - Hari yang kelam. Amat kelam.
Jumat 25 September 1959, perdana menteri (PM) Sri Lanka saat itu, Solomon West Ridgeway Dias (SWRD) Bandaranaike, tewas dibunuh.
Kepala pemerintahan itu tewas ditembak di kantornya di usia 60 tahun.
Dikutip dari Wikipedia, Bandaranaike saat itu sedang menerima kunjungan beberapa tamu penting, termasuk biksu sekaligus dosen bernama Ven Talduwe Somarama Thero.
Baca juga: Dukun Sri Lanka Penemu Ramuan Anti-Covid Meninggal karena Virus Corona
Dia menyampaikan aspirasi demi memajukan kampusnya, Institut Farmasi Universitas Ayurveda di kawasan Borella.
Setelah menunggu beberapa menit, Somarama mendapat kesempatan masuk ke ruang Bandaranaike.
Biksu Ananda, yang juga ingin menyampaikan aspirasi, juga ikut masuk. Bandaranaike menyambut kedua pemuka agama itu dengan rasa hormat.
Somarama lantas mengemukakan kebutuhan yang diperlukan kampus Ayurveda, khususnya untuk mengembangkan ilmu farmasi.
Bandaranaike pun siap membantu dan akan langsung menginstruksikan Menteri Kesehatan agar menindaklanjutinya.
Baca juga: Terungkap Misteri Kapal dan Mayat Tanpa Kepala, Ternyata dari Sri Lanka
Tapi, hal tak diduga terjadi. Mendung gelap seolah lekas menyelimuti Sri Lanka.
Somarama mengeluarkan pistol, dan dia secara tak terduga melepaskan tembakan ke arah Bandaranaike.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.