Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Tahun 300 Anak Cheetah Diperdagangkan di Somaliland

Kompas.com - 12/12/2021, 10:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

SOMALILAND, KOMPAS.com – Anak cheetah di Somaliland terancam oleh perburuan untuk dijadikan sebagai hewan peliharaan.

Selama empat tahun terakhir, Cheetah Conservation Fund (CCF) dan Pemerintah Somaliland telah menyelematkan anak-anak cheetah yang diperdagangkan di negara tersebut.

Merujuk data dari International Union for Conservation of Nature, kini hanya ada sekitar 6.700 cheetah dewasa yang tersisa di alam liar di seluruh dunia dan populasinya masih terus menurun.

Baca juga: Sedang Melacak Cheetah, Pria Ini Disergap dan Tewas Dimakan 2 Ekor Singa

Dilansir Reuters, Minggu (12/12/2021), induk cheetah sering dibunuh. Sementara, anak-anak cheetah yang diburu sering diperdagangkan untuk dijadikan hewan peliharaan eksotis di Timur Tengah.

Setiap tahun diperkirakan 300 anak cheetah diperdagangkan melalui Somaliland ke pembeli kaya di Timur Tengah.

Hanya sedikit orang yang menyadari tindakan merugikan ini.

“Empat atau lima anak cheetah bisa mati ketika mencapai pasar,” kata Kepala CCF, Dr. Laurie Marker.

Pada tahun pertama beroperasi, CCF menerima sekitar 40 ekor anak cheetah di Somaliland. Dia bercerita, banyak dari anak cheetah ini tidak bisa hidup lama karena kondisinya sudah mengenaskan.

Ketika ditemukan, banyak anak cheetah yang mengalami dehidrasi, kerdil, dan sangat kekurangan kalsium yang biasanya bisa mereka dapatkan dari susu sang induk.

Untungnya, setelah mendirikan rumah persembunyian dan memberikan perawatan hewan, CCF mampu mengurangi kematian hingga hampir nol kejadian.

Saat ini organisasi tersebut menampung 67 cheetah.

Baca juga: Pria Nekat Ingin Masuk Kandang Singa untuk Ambil Berlian, Pengunjung Ikut Panik

Diperparah pemanasan global

Dr. Laurie Marker menyampaikan kekeringan yang diperburuk oleh pemanasan global telah meningkatkan tekanan pada kehidupan cheetah di alam liar.

Pasalnya, pemasan global memengaruhi pendapatan penduduk sekitar.

Petani yang dulu mengabaikan ketika ada seekor cheetah menyerang salah satu hewan ternak, kini kurang mampu menanggung kerugian.

"Jika cheetah memakan ternaknya, penduduk kini jauh lebih marah," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Intel AS Sebut Putin Tidak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Global
Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Sosok Subhash Kapoor, Terduga Pencuri Artefak Majapahit di New York

Global
Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Respons Cepat Emirates Airlines Tangani Kekhawatiran Penumpang Anak Tuai Pujian

Global
Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Anak Mahathir Bantah Diselidiki terkait Korupsi di Malaysia

Global
Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Dramatis, Pilot Melamar Pramugari dalam Penerbangan Polandia

Global
Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Menhan Rusia Ingin Negara Sekutunya di Asia Tingkatkan Latihan Militer

Global
Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Korea Utara Tuduh AS Politisasi Masalah HAM

Global
Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Rangkuman Hari Ke-794 Serangan Rusia ke Ukraina: Warga Latvia Diminta Siapkan Tempat Berlindung | IOC Bicara Rusia dan Israel

Global
 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com