Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Tunda Kedatangan Pelajar dari Indonesia, tapi Ada yang Bisa Datang

Kompas.com - 03/12/2021, 19:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Mahasiswa internasional, termasuk asal Indonesia, menyambut baik pengumuman jika mereka yang sudah divaksinasi bisa kembali ke Australia mulai 1 Desember.

Tapi seminggu kemudian Pemerintah Australia memutuskan untuk menunda kedatangan mereka sebagai tanggapan akan risiko penyebaran varian Omicron.

Mahasiswa internasional dan pemegang visa jenis lainnya di Australia, seperti visa kerja dan visa kemanusiaan, telah dilarang masuk ke Australia sampai setidaknya 15 Desember.

Baca juga: Nasib Mahasiswa S3 dan Dosen, Tinggal di Tenda Meski Berasal dari Universitas Ternama

Andina Dwifatma, mahasiswa PhD di Monash University, Melbourne mengatakan ia sudah berbulan-bulan melakukan studinya di Jakarta.

"Dalam beberapa pekan terakhir saya sudah menerima e-mail dari kampus, intinya mengundang kita untuk ke Australia," kata Andina, yang juga penulis buku.

"Saran yang terakhir saya terima adalah tidak akan lagi karantina di hotel ketika tingkat vaksinasi di Australia sudah mencapai 90 persen penduduknya."

Tapi pada kenyataannya, aturan soal kedatangan mahasiswa internasional terus berubah, bahkan sejumlah universitas di Australia pun telah mendesak kepastian dari Pemerintah Australia.

"Saya mungkin akan ke Australia awal tahun depan ... karena saya ingin mendapatkan vaksin booster, yang akan mulai ditawarkan warga di Jakarta pada bulan Januari," ujar Andina yang mengambil bidang antropologi media.

Andina mengaku jika perubahan soal kapan ia bisa kembali ke Australia telah sangat berdampak bagi kesehatan mentalnya.

"Saya sudah menyiapkan studi sejak awal 2020 ketika diterima di Monash, tapi terus diundur," ujarnya.

"Ini membuat saya capek dan berdampak pada kesehatan mental."

"Jadi bukannya fokus dengan menyiapkan proposal atau mencari data untuk riset saya, penundaan ini membuat saya khawatir kapan studi akan dimulai, apakah akan berlanjut atau tidak."

Tapi jika pun nantinya Australia akan terus menunda kedatangan mahasiswa internasional, Andina sudah mempersiapkan dirinya untuk tetap studi dari jarak jauh.

Dan kalau Pemerintah Australia kembali mengharuskan mereka yang tidak berstatus warga negara atau penduduk tetap (PR) Australia untuk melakukan karantina hotel, biayanya tidak ditanggung beasiswa yang ia terima dari Monash University.

"Saya hanya ingin menambahkan pembukaan perbatasan Australia bagi mahasiswa internasional bukan berarti semua orang mampu dengan biaya terkait protokol Covid," kata Andina.

Baca juga: Cerita Mahasiswa Indonesia Betah Kuliah di Australia, Ini Berbagai Sebabnya...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com