Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemimpin Sekte Ini Ancam Wanita dengan "Kutukan Abadi" jika Tak Berhubungan Seks Dengannya

Kompas.com - 21/11/2021, 13:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

LOS ANGELES, KOMPAS.com - Seorang pemimpin sekte Filipina di AS disebut mengancam wanita dengan "kutukan abadi" jika menolak berhubungan seks dengannya.

Associated Press melaporkan, Apollo Carreon Quiboloy dan delapan orang lainnya disebut oleh jaksa penuntut pada Kamis (18/11/2021).

Quiboloy, yang mengaku dirinya "Anak Tuhan", merupakan pemimpin dari Gereja Kerajaan Yesus Kristus, yang didirikan pada 1985.

Baca juga: Berusaha Tiru Yesus yang Bangkit 3 Hari Setelah Dikubur, Pendeta Ini Tewas

Sekte itu mengeklaim mempunyai enam juta pengikut di 200 negara, dengan pusatnya berada di Van Nuys, Los Angeles.

Dakwaan baru itu menyebut Quiboloy dan delapan pejabat sektenya merekrut perempuan dari usia 12 sampai 25 tahun.

Mereka direkrut untuk bekerja di "pastoral". Tidak hanya memasak dan membersihkan rumahnya, namun juga menemaninya pergi.

"Pastoral" tersebut juga mempunyai "tugas malam", dengan dakwaan menyebutkan Quiboloy memaksa korban berhubungan seks dengannya.

"Jika menolak, maka si pemimpin sekte berusia 71 tahun itu akan mengancam mereka dengan kutukan abadi," demikian dakwaan yang dibawa ke pengadilan.

Para korban yang berhasil melepaskan diri kepada Badan Penyelidik federal (FBI) mengungkapkan, mereka dipaksa bekerja setiap tahun.

Baca juga: Altar Gereja yang Jadi Tempat Berhubungan Seks Dibersihkan dengan Air Suci

Dilansir Newsweek Sabtu (20/11/2021), mereka akan mendapat pelecehan dan kekerasan jika tak memenuhi kuota harian.

Dakwaan yang menjerat Quiboloy dan kroninya meliputi konspirasi, perdagangan seks pada anak, pencucian uang, hingga penipuan visa.

Quiboloy diyakini berada di Filipina, di mana dia dan pejabat sekte lainnya mengaku siap menghadapi tuntutan yang dilayangkan.

Gereja tersebut pada 2016 sempat menjagokan Rodrigo Duterte sebagai presiden. Duterte diketahui merupakan kawan karib si pastor.

Baca juga: Pendeta Asal Tanah Jawa Pimpin Ibadah Pasukan PBB di Afrika Tengah

Si pemimpin gereja dan petingginya juga didakwa membawa anggota mereka ke AS menggunakan visa pelajar atau surat pernikahan yang dipalsukan.

Mereka juga dituding menggelapkan dana yang seharusnya untuk membiayai anak terlantar di Filipina, tetapi malah dipakai pembiayaan sektenya.

Dilaporkan terdapat 20 juta dollar AS (Rp 284,5 miliar) dikirim ke Filipina antara 2014 sampai 2019, menurut affidavit yang dilayangkan FBI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com