CANBERRA, KOMPAS.com - Australia mengatakan telah mengidentifikasi satu-satunya mayat pelaut yang ditemukan dari kapal yang tenggelam dalam Perang Dunia II.
Delapan puluh tahun lalu, HMAS Sydney tenggelam dalam Perang Dunia II bersama dengan 645 orang pelaut yang berada di dalamnya.
HMAS Sydney tenggelam tak lama setelah terjadi penyergapan oleh perampok Jerman Kormoran di lepas pantai Australia Barat pada 1941.
Tragedi yang terjadi pada 1941 itu bencana masa Perang Dunia II yang paling terkenal di Australia.
Baca juga: Akhir Hidup Adolf Hitler, Diktator Jerman Era Perang Dunia II
Tiga bulan setelah HMAS Sydney tenggelam, ditemukan mayat terdampar di rakit penyelamat di Pulau Christmas Australia.
Melansir BBC pada Jumat (19/11/2021), mayat itu menggunakan pakaian terusan angkatan laut yang warnanya telah pudar.
Mayat itu dikenal sebagai "pelaut tidak dikenal" dan satu-satunya korban yang ditemukan dari tenggelamnya HMAS Sydney.
Dia dimakamkan pertama kali di Pulau Christmas, sebuah wilayah 1.500 km dari Australia Barat. Puluhan tahun kemudian, ia dimakamkan kembali dengan upacara militer.
Tidak ada mayat lain dari HMAS Sydney yang pernah ditemukan, bahkan setelah reruntuhan kapal ditemukan pada 2008.
Pada Jumat (19/11/2021), setelah bertahun-tahun melakukan tes DNA, Australia mengungkapkan identitas mayat "pelaut tak dikenal" itu.
Baca juga: Akhir Hidup Hideki Tojo, Perdana Menteri Jepang Era Perang Dunia II
Di Australian War Memorial di Canberra, identitasnya diungkapkan sebagai Thomas Welsby Clark yang berusia 21 tahun saat meninggal, seperti yang dikutip dari ABC News pada Jumat (19/11/2021).
"AB Clark adalah salah satu dari 645 pelaut yang kehilangan nyawa mereka setelah pertempuran antara HMAS Sydney dan kapal penjelajah Jerman Kormoran di lepas pantai Australia Barat," kata Australian War Memorial.
Thomas Welsby Clark lahir pada 28 Januari 1920, di Brisbane. Clark bergabung di angkatan laut pada 23 Agustus 1940 dan dilatih di HMAS St Giles serta HMAS Cerberus.
Pada 19 Agustus 1941, ia menjadi anggota HMAS Sydney, yang hanya beberapa hari kemudian mencapai peringkat Able Seaman.
Dia baru berada di kapal HMAS Sydney selama 2,5 bulan sebelum dia tewas dalam tragedi tenggelamnya kapal.
Sejarawan mengatakan pelaut yang cakap itu berasal dari keluarga penggembala kaya dan dilatih sebagai akuntan. Kedua saudara laki-lakinya juga pernah bertugas dalam Perang Dunia II.
Tes dari gigi pelaut Clark cocok dengan materi genetik keturunannya yang masih hidup. Keluarganya diberitahu tentang berita itu pekan lalu, kata para pejabat.
Baca juga: Akhir Hidup Benito Mussolini, Diktator Italia Era Perang Dunia II
Australian War Memorial di Canberra mengatakan akan mendedikasikan upacara Last Post untuk Clark pada Jumat. Beberapa kerabatnya akan meletakkan karangan bunga di sebuah kuil, katanya.
Makam pelaut Clark di Geraldton, Australia Barat, juga akan mendapatkan nisan baru. Saat ini prasasti itu berbunyi, "Seorang Prajurit Perang 1939-1945 HMAS Sydney."
Menteri Urusan Veteran Australia Andrew Gee mengatakan kisah Thomas Welsby Clark adalah kisah maritim Australia yang luar biasa.
"Itu ganas dan brutal dan Thom diyakini satu-satunya orang yang berhasil mencapai rakit penyelamat," kata Andrew Gee pagi ini.
"Thom meninggal secara tragis di laut dan tubuhnya ditemukan di Pulau Christmas sekitar 3 bulan kemudian," lanjutnya.
"Ini bukti sains dan teknologi modern yang kami miliki dapat mengidentifikasi Thom, setelah beberapa dekade ini," terangnya.
"Saya pikir itu mengatakan banyak tentang bangsa kita bahwa bahkan setelah 80 tahun, kita masih bekerja sangat keras untuk mengidentifikasi dan menghormati prajurit kita," tuturnya.
Baca juga: Momen Penting Perang Dunia II: Dari Invasi hingga Bom Atom
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.